Cirebontrust.com – H. Aryanto Misel yang biasa disebut Profesor kampung dari LA (Lemahabang, red) Kabupaten Cirebon sudah menciptakan banyak produk inovatif.
Namun dalam memproduksinya, kata H Aryanto banyak menuai kendala yang dihadapi. Seperti halnya dengan ketersediaan dana, dalam perhitungan kasar untuk 200.000 liter perhari butuh modal sekitar Rp. 2 Miliar.
Ia pun pernah ditawari modal oleh Pengusaha swasta, namun harapannya tetap disandarkan kepada Pemerintah, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Ia juga membuat bahan bakar dari minyak jarak, namun untuk produk ini terkendala ketersediaan bahan baku.
Ia sendiri gemas oleh kondisi Indonesia yang menurutnya kurang menghargai hasil karya anak bangsanya sendiri.
“Apakah harus menjadi penyanyi dulu supaya karyanya di perhatikan,” kelasnya.
Menurutnya, kenapa hasil produknya banyak dijual di luar pulau jawa, seperti kalimantan timur, kalimantan selatan dan kalimantan tengah. Hal itu dikarenakan Pemerintah kurang memberi apresiasi terhadap inovasinya itu.
Produk saya justru banyak digunakan di sana. Tapi sebagian di Jakarta dan sekitarnya. Sementara di Cirebon sendiri jarang sekali.
“Pemerintah Kabupaten Cirebon sendiri, sama sekali tidak memberikan apresiasi terhadap keringat saya, seharusnya mereka bangga,” tukasnya. (Nanang Krismana)