JAKARTA (CT) – Pro kontra pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden Soeharto masih menimbulkan polemik. Sejumlah anggota DPR ada yang menyatakan dukungan ada pula yang menolak.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pemberian gelar itu sangat layak. Hanya saja apabila diberikan maka dikhawatirkan akan menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Terlebih lagi yang mengajukan adalah kader partai politik, sehingga ditakutkan akan menimbulkan masalah. Karena seharusnya pengajuan seseorang menjadi pahlawan adalah hak rakyat.
”Kalau menurut saya layak, hanya saja pemerintah harus memikirkan hal-hal lain,” tegas Fahri kepada wartawan di Komplek Parlemen, Jakarta.
Fahri melanjutkan, tugas pemerintah adalah meredam pro dan kontra gelar pahlawan untuk Soeharto. Soeharto sendiri mempunya jasa yang banyak untuk kemajuan Indonesia, sehingga sudah pantas apabila Soeharto diberikan gelar pahlawan.
”Pemerintah harus meyakini kalau pak Harto pantas menerima gelar itu,” tegasnya.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR, Dadang Rusdiana, mendukung wacana pemberian gelar pahlawan nasional terhadap mantan Presiden Soeharto.
“Saya pribadi sepakat. Kita harus jujur terlepas Soeharto punya kekurangan, tapi mesti diingat sebagai bangsa besar, kita harus menghargai nilai lebih yang diberikan pemimpin kita,” tegasnya.
Dadang menerangkan, semua pemimpin bangsa yang berkontribusi untuk Tanah Air mulai dari Presiden pertama RI, Soekarno hingga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perlu diberi penghargaan sebagai pahlawan. (Eros)