Ilustrasi
CIREBON (CT) – Pesan yang dikirimkan lewat layanan Facebook Messenger kabarnya akan lebih susah diintip. Paerusahaan jejaring sosial tersebut bakal menambahkan dua fitur untuk meningkatkan “kerahasiaan” Messenger, yakni enkripsi end-to-end dan pesan yang bisa menghilang sendiri (self destruct).
Enkripsi akan diterapkan pada Messenger mirip dengan yang telah disematkan lebih dulu pada WhatsApp. Pesan hanya akan tersimpan di perangkat pengirim dan penerima, bukan server Messenger. Bahkan pihak Facebook tidak akan bisa mengintip pesan yang dikirimkan lewat Messenger.
Adapun self-destruct message bisa diatur agar menghilang secara otomatis dalam jangka waktu tertentu yang dikehendaki pengguna, mulai 5 detik hingga 24 jam.
Dalam sebuah posting blog, Facebook menyebutkan bahwa fitur enkripsi mesti diaktifkan secara manual. Ini karena Messenger bersifat cross device alias bisa diakses dari berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, dan desktop.
Nah, pesan yang terenkripsi hanya akan ada di perangkat yang dipakai untuk mengirimnya, misalnya smartphone, dan tidak bisa dilihat apabila Messenger dibuka dengan perangkat lain.
Langkah Facebook “mengamankan” percakapan dalam Messenger ini datang di tengah-tengah hangatnya perdebatan soal privasi di antara kalangan penegak hukum dan perusahaan teknologi.
Di satu sisi, pengguna layanan menyukai kerahasiaan yang dimungkinkan oleh fitur-fitur keamanan seperti enkripsi. Di sisi lain, hal tersebut menyulitkan penegak hukum dalam memantau kriminal yang berkomunikasi lewat layanan pesan instan.
Saat ini Facebook baru mulai menggulirkan fitur enkripsi dan chatting rahasia secara terbatas. Keduanya diharapkan sudah tersedia untuk semua pengguna Messenger dalam waktu dekat. (Net/CT)