Citrust.id – Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-61. Puncak acara tersebut diadakan di Auditorium Kampus I, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Minggu (16/1).
Acara itu dihadiri Ketua Yayasan PSGJ, Rektor UGJ, Ketua IKU UGJ, Walikota Cirebon, Wakil Bupati Cirebon, Kepala Staf TNI Angkatan Darat.(KASAD) sekaligus Ketua Dewan Pembina YPSGJ Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Hadir pula Ketua ADRI Pusat, Pimpinan Perguruan Tinggi Sahabat, DPR RI Komisi XI, Sultan Kanoman, Ketua DPRD Kota dan Kabupaten. Cirebon, serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan UGJ.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-61 UGJ, Siti Khumayah, SE, SH, M.Si., menyampaikan, rangkaian dies natalis kali ini dilangsungkan sejak Desember 2021. Diawali dengan Pekan Olah Raga Mahasiswa (Porma), wisuda dan sidang terbuka senat dies natalis, serta seminar nasional pendidikan.
“Hari ini adalah puncak dies natalis sekaligus tasyakuran dan pelantikan rektor dilanjutkan dengan pemberian sejumlah penghargaan, baik dari Ketua Yayasan PSGJ maupun dari Rektor UGJ,” ujarnya.
Dalam sambutanya setelah dilantik, Rektor UGJ, Prof. Dr. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyampaikan, dirinya merupakan orang yang paling beruntung, karena pelantikannya bertabur bintang. Disaksikan jenderal bintang satu hingga bintang empat. Sama seperti pelantikan periode pertama.
Dikatakan Rektor, pada 2020, UGJ berada di peringkat 119 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia versi Kemendikbud. UGJ terus berusaha dan memastikan diri menjadi perguruan tinggi yang berkontribusi positif dan produktif untuk negeri ini. UGJ pun turut serta membangun peradaban dunia.
Langkah nyata dari kehendak luhur tersebut dimulai dengan pemahaman tuntutan stockholder serta masyarakat luas, meningkatkan seluruh sarana prasarana serta meningkatkan SDM.
“Komitmen selalu mematuhi peraturan perundang-undangan terkait perguruan tinggi kami penuhi. Bahkan, kami lampaui seluruh pemenuhan persyaratan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT),” jelasnya.
Saat ini, UGJ menyambut baik dan antusias mengimplementasikan program MBKM. Program Kemendikbud-Ristek itu memberikan kesempatan. UGJ mengirimkan banyak dosen untuk mengikuti studi ke jenjang S3 di berbagai perguruan tinggi terbaik, baik dalam maupun luar negeri.
“Semua itu kami lakukan dengan tujuan untuk memastikan, UGJ menjadi perguruan tinggi riset unggulan berbasis kearifan lokal menuju tataran global tahun 2034 benar-benar dapat memenuhi harapan stockholder. Saat ini, UGJ pun menambah tiga profesor, sehingga UGJ telah melahirkan 13 profesor,” ucap Rektor.
Ketua Yayasan PSGJ, Dadang Sukandar Kasidin, dalam sambutannya menyampaikan, keberhasilan itu merupakan bentuk sinergitas Ketua Yayasan dan Rektor UGJ, sehingga dapat saling mendukung kemajuan UGJ.
Ketua Yayasan juga mengingatkan para dosen untuk selalu membesarkan, meninggikan, dan mengagungkan Allah SWT dalam membesarkan UGJ. Selain itu, meningkatkan loyalitas kepada lembaga serta mengukuhkan kesadaran, disiplin dan komitmen pada peningkatan kinerja, produktivitas, inovasi serta kreativitas.
“Ada beberapa kunci keberhasilan dalam hidup ini. Pertama, mendapatkan rida dan rahmat dari Allah, kedua jujur, ketiga berprasangka baik pada orang lain dan menjadi manusia yang beruntung, keempat ikhlas, dan kelima membahagiakan orang tua serta jangan menyakiti hati orang tua,” jelasnya.
Pada pelantikan rektor tersebut, KSAD Jenderal TNI, Dudung Abdurachman, sekaligus Ketua Pembina Yayasan UGJ, membuat orasi ilmiah yang disampaikan Ketua Pembina Yayasan UGJ. Orasi ilmiah itu mengambil tema “Peran Mahasiswa dalam Sistem Pertahanan yang Bersifat Semesta”.
Era disrupsi telah merubah wajah dunia. Pihak yang masih menggunakan cara dan sistem yang lama akan kalah bersaing. Terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran secara fundamental mengubah sistem tatanan yang ada ke cara baru, yang cenderung menggunakan teknologi dan dunia maya sebagai platform utamanya.
“Dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks tersebut, dibangunlah suatu sistem pertahanan yang bersifat semesta. UGJ selaku lembaga akademisi menyiapkan para mahasiswa dalam menghadapi persaingan global, meningkatkan kreativitas, inovasi dan jiwa enterpreneurship mahasiswa,” tandasnya. (Haris)
Komentar