Cirebontrust.com – Pria berkulit legam mengenakan peci putih berusia 65 tahun dengan gigi depan atas yang hampir habis ini bernama Curyadi. SesuaiĀ data yang tertera di KTP, ia tinggal di Blok Serang Kelurahan Pesalakan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Setiap hari, ia harus berjalan kaki mendorong gerobak dagangannya dari Watubelah hingga Cempaka Arum.
Karena tidak memiliki modal, sampai hari ini Curyadi hanya bisa menjajakan dagangan milik orang lain. Sudah hampir dua tahun Curyadi keliling menjual berbagai barang kerajinan terbuat dari rotan seperti kursi, rak buku, ayunan, dan kuda-kudaan mainan anak-anak. Penghasilan dan upahnya tidak menentu, bergantung laku tidaknya barang yang ia jajakan.
Meski demikian, selalu saja ada calon pembeli yang menawar barang dagangannya itu. Curyadi tidak mengambil untung banyak. Hanya sekitar 10% saja dari harga dasar barang.
Curyadi berangkat Subuh dari rumah dan pulang menjelang sore untuk menghidupi delapan orang anak yang semuanya belum memiliki pekerjaan tetap. Sementara istri Curyadi lebih memilih menjadi ibu rumah tangga.
“Kadang sehari cuma laku satu, Mas. Bahkan pernah nggak laku
samasekali. Hari ini saja baru dapat untung Rp8 ribu. Kalau sudah
begitu, biasanya saya terpaksa kasbon dulu ke bos,” ujar Curyadi.
(Iskan/mgng)
Komentar