Indramayutrust.com – Pelaksanaan Survei Seismik 3D Akasia Besar yang dilakukan di 3 Kabupaten, yakni Majalengka, Cirebon, dan Indramayu selama hampir dua tahun, pada Jumat (30/12), telah selesai dilakukan kegiatan perekaman data Seismik.
Namun demikian, dari ketiga Kabupaten tersebut, ada tiga desa yang tidak bisa dilaksanakan perekaman data Seismik, yakni Segeran, Segeran Kidul, dan Dadap yang berada di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.
Sehingga pencapaian kinerja, sampai dengan batas akhir pelaksanaan survei, pekerjaan perekaman data Seismik menggunakan sumber getar Explosive mencapai 98,71 ℅ dan sumber getar truk Vibroseis mencapai 100℅.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Chief Humas Seismik 3D Akasia Besar Pertamina EP – Elnusa, Adhie Salahudin Achmad, bahwa meskipun tidak mencapai 100℅, namun patut disyukuri atas pencapaian tersebut.
“Keputusan meninggalkan tiga desa (Dadap, Segeran Lor dan Segeran Kidul) dari kegiatan Seismik, dikarenakan penolakan yang massif dari masyarakat setempat. Namun ada yang lebih dari segalanya, yaitu dapat terciptanya kondusivitas, keamanan dan keselamatan personil, peralatan kerja, serta kondusivitas masyarakat lebih diutamakan,” Ungkapnya, melalui pesan di WhatsApp.
Dikatakannya, bahwa atas nama perusahaan dan kru yang bekerja di program survei seismik 3D Akasia Besar, mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan, saran, dan masukan dari seluruh pihak yang terlibat.
“Tak ada gading yang tak retak. Sebagai manusia biasa yang tidak sempurna, kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam tutur kata dan perbuatan selama ini,” Terangnya.
Selain itu, pihaknya berharap agar apa yang sudah di lakukan bersama-sama ini dapat membawa kepada cita-cita membangun kedaulatan energi nasional. (Didi)
Komentar