Bobotoh Kampus Cirebon: Revolusi Total Operator Liga dan PSSI Demi Berantas Mafia Bola

Citrust.id – Dugaan pengaturan skor dan permainan mafia sudah jadi cerita lama. Mulai dari zaman ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin 2011 lalu hingga zaman Edy Rahmayadi, kebusukan itu tidak akan hilang. Meski, berapa puluh kali ganti ketua umum pun akan selalu cerita tersebut berulang dan berulang.

Demikian yang dikatakan Founder Bobotoh Kampus Cirebon, Angga Triana Dwi Purnomo kepada citrust.id saat ditemui di Komplek Stadion Bima Kota Cirebon, Jumat (30/11/2018).

Dirinya menegaskan, selama lingkaran mafia di badan PSSI tidak diberantas, selamanya sepak bola Indonesia berada dalam kekelaman. Dalam hal ini, ketua umum hanya akan dijadikan tameng empuk para mafia untuk menyembunyikan kedoknya di hadapan publik.

“Edy ini orangnya berintegritas. Namun, tidak berkompeten. Alhasil, ya dia dibodohilah sama kroni-kroninya di PSSI itu sendiri. Meskipun tidak menutup kemungkinan dia ikut terlibat,” kata Angga.

Lebih lanjut Angga membeberkan, para mafia ini biasa bermain di kasta bawah liga satu. Dikarenakan kasta tersebutlah yang aman dari setiap sudut mata pecinta sepak bola lantaran kalah pamor dari liga kasta pertama.

Salah satunya saat pertandingan antara Aceh United melawan PS Mojekerto Putra yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Aceh United belum lama ini. Pertandingan tersebut diwarnai dengan adanya adegan pinalti hantu.

“Sudah kelihatan dari situ. Masyarakat juga bisa membaca keganjalan dari tendangan pinalti tersebut,” beber Angga.

Terakhir, dirinya mengapresiasi reaksi cepat Najwa Shihab dengan membongkar sindikat mafia di kubu PSSI dalam siaran langsung Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa. Angga pun meminta kepada pencinta sepak bola tanah air untuk ikut membantu membongkar hingga ke akar para bedebah yang selama ini meresahkan.

BACA JUGA:  CIMB Niaga Kejar Mimpi Goes To School Sambangi Cirebon

“Solusinya PSSI harus direvolusi secara keseluruhan. Begitu pula dengan badan Liga Indonesia,”/dhika

Komentar