Berhijab, Membungkus Hati Sesuai Syar’i

CIREBON (CT) – Sejatinya, menggunakan hijab atau penutup aurat merupakan perintah dan kewajiban dalam kaidah Islam yang diperuntukkan bagi setiap wanita muslimah. Berkenaan dengan hal tersebut, penggunaan hijab menurut ketentuannya, bukan hanya sekadar menutup kepala dan rambut. Lebih dari itu, hijab yang sempurna adalah hijab yang menutupi semua bagian keindahan kaum hawa (baca: tubuh).

Melatarbelakangi hal tersebut, Yuli, seorang pemilik butik busana muslimah dan hijab mengatakan, semua wanita muslimah, khususnya, memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengemban kodratnya sebagai muslimah sejati, dalam hal ini menggunakan hijab. Terlepas dari aturan yang ada, wanita yang baru merintis usaha butik muslimnya dan istiqomah dalam berhijab syar’i ini menerangkan, bahwa hijab merupakan pelindung tubuh, kenyamanan dalam mengenakannya juga diperlukan.

“Sebenarnya, mengenakan hijab itu bukan hanya untuk wanita yang pandai dalam agama, semua wanita muslimah wajib melaksanakannya. Tapi, dalam pelaksanaannya tersebut, tergantung bagaimana niatnya. Masalah syar’i atau tidak, pertanggung jawabannya masing-masing karena penilaiannya bukan dari makhluk,” terangnya saat ditemui CT di butik Julie Hijab, jalan Cipto Mangunkusumo, Cirebon.

Wanita yang sempat berprofesi sebagai pramugari ini bercerita, pasca menikah, keputusan untuk berhijab saat itu menjadi faktor yang mendasarinya istiqomah dalam menjalankan perintah tersebut. “Keinginan untuk berhijab itu semakin kuat, dan mendapat dukungan penuh dari suami. Dan prosesnya juga bertahap, sampai akhirnya sekarang istiqomah untuk berhijab syar’i dan menyempurnakan tanggungjawab ibadah. Jadi, siapapun bisa, asalkan niat dan keinginan itu ada,” ungkap ibu 4 orang putri ini.

Dalam mengenakan hijab yang sempurna dan sesuai dengan syariat yang berlaku, kata Yuli, tentu setiap wanita muslimah harus memiliki ilmu yang berkaitan dengan hal tersebut, dalam hal ini bersumber pada Alqur’an dan Hadist. “Segala sesuatu yang bernilai ibadah, jika dilakukan dengan berpedoman pada ilmu, pasti akan baik dan benar. Begitupun dalam hal berhijab dan tata cara penggunaannya,” jelasnya.

Intinya, sambung Yuli, sebaik-baik berhijab bukan sekadar membungkus tubuh, namun membungkus hati agar dapat mengontrol diri dalam hal-hal tidak terpuji. “Sesungguhnya hijab itu kan perintah Allah, dan segala sesuatu yang diperintahkan pasti bernilai kebaikan dan manfaat. Seperti halnya juga dengan kebaikan dan berbagai macam manfaat dalam berhijab, apalagi jika dilaksanakan berdasarkan kaidah Islam yang berlaku.” Pungkasnya. (CT-108)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *