Citrust.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum sepekan menetapkan daerah Kota Cirebon masuk sebagai wilayah level biru, untuk kewaspadaan penyebaran Covid-19. Namun, belum sepekan penetapan tersebut, sudah ada 2 orang baru yang terpapar Covid-19.
Kepala Dinkes Kota Cirebon, dr Edy Sugiarto MKes mengatakan, dua orang tersebut terpapar melalui tranmisi lokal, dengan cluster pesisir.
“Dua orang tersebut tinggal di Pesisir. Rencananya, Kamis pekan ini akan dilakukan rapid test secara massal sebagai upaya tracing,” ujarnya, Rabu (3/6) siang.
Edy juga mengatakan, saat ini dua orang yang sudah terkonfirmasi positif tersebut, sudah dirawat dan diisolasi di RSD Gunung Jati Cirebon. “Tracing dan treatment untuk pencegahan terus dilakukan, bahkan hingga Desember mendatang,” ungkapnya.
Sementara, hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati, saat dikonfirmasi, bahwa Pemkot Cirebon akan terus berusahan untuk melakukan pencegahan agar tidak semakin meluas.
“Kita upaya keras, terutama protokol kesehatan harus dijalankan. Situasi hari ini, tentu menjadi perhatian kita, termasuk melakukan rapid test massal di lokasi warga yang terpapar,” katanya.
Selain itu, Eti mengakui, bahwa tempat tinggal dua orang yang terkonfirmasi positif, merupakan wilayah padat penduduk. Sehingga, petugas harus sigap.
“Bisa dilakukan karantina wilayah, karena penduduk di satu RW, bisa mencapai tiga ribu jiwa,” katanya.
Dengan adanya penambahan terkonfirmasi positif, kata Eti, tidak mempengaruhi rencana adanya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Protokol kesehatan pencegahan harus benar-banar dijalankan, terlebih restoran dan hotel sudah buka” katanya. (Aming)