APD di Majalengka Sulit Didapat

Citrust.id – Harga Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Majalengka semakin tidak terkendali. Pasokan barangnya pun tersendat.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Majalengka, dr. Hj. Erni Harleni, saat ini harga APD tak terkontrol. Harganya sangat mahal di pasaran.

Dia mencontohkan, harga masker bedah yang semula Rp25 ribu perboks dengan isi 50 pcs, sekarang naik berkali-kali lipat Rp300 ribu perboks. Selain langka, pembelian APD juga harus tunai, baru barang dikirim.

Ini kan menjadi persoalan ketika APD sedang dibutuhkan, sedangkan pencairannya harus melalui prosedur. Bagaimana bisa seperti ini? Bagaimana regulasinya, kok sampai seperti ini, ya,” kata Erni.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.

“Saran buat masyarakat yang sehat tetap menggunakan masker kain. Cuci tangan dengan benar, jaga jarak aman hingga 1-2 meter. Jangan keluar rumah, kecuali untuk kegiatan yang sangat penting. Jangan lupa makan-makanan yang bergizi dan olah raga teratur,” ucapnya.

Kelangkaan dan mahalnya APD pernah diutarakan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, belum lama ini. Menurut dia, salah satu kendala dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah kelangkaan alat tes kesehatan dan APD bagi para tenaga medis dan pasien.

“Jujur saja, kalaupun mahal, kami akan tetap beli, tetapi masalahnya barangnya sangat sulit didapat. ADP hanya digunakan satu kali saat bertugas. Setelah itu harus dihanguskan guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” ujarnya. (Abduh)

BACA JUGA:  Komunitas Sopir Truk Salurkan Sembako untuk Korban Banjir Banten

Komentar