Macet Akibat Parkir Rumah Makan, Kadin Kota Cirebon Desak Pemkot Buat Sentra Kuliner

CIREBON (CT) – Tak dapat dipungkiri, wisata kuliner Cirebon jadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Beragam menu khas yang tak dimiliki daerah lain membuat banyak wisatawan rela berdesakan, berjibaku dengan macet hingga tak urung merogoh kocek lebih dalam demi mencicipi kuliner khas kota wali.

Potensi itu membuat usaha kuliner tradisional membanjiri kota seluas 38 kilometer persegi ini. Berbagai rumah makan, pusat kuliner hingga pedagang kaki lima menjamur di sepanjang jalan. Hal itu menjadi keuntungan sekaligus permasalahan baru bagi kota Cirebon, salah satunya adalah kemacetan.

Di Kota Cirebon, banyak pusat kuliner dengan pengunjung seabrek, namun memiliki lahan parkir yang sempit. Rumah makan tradisional di Jalan Slamet Riyadi, pusat oleh-oleh di sepanjang Jalan Siliwangi, Karanggetas hingga pekiringan membuat pengunjung yang mayoritas memiliki kendaraan pribadi, tumpah ruah di jalanan, nmaun dengan parkir sembarangan. Kemacetan pun tak terhindarkan.

Menanggapi permasalahan itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cirebon, Yuyun Wahyu Kurnia mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk membuat sentra kuliner di tradisional. Sentra ini bertujuan agar pengunjung dan wisatawan terfokus di satu tempat dan tak tercecer di berbagai lokasi hingga menyebabkan kemacetan yang panjang.

“Saat ini lokasi kuliner khas Cirebon masih tercecer sehingga menimbulkan kemacetan. Hal itu jangan dibiarkan saja, pelaku usaha kuliner harus diarahkan dan dibina oleh pemerintah. Caranya dengan membuat pusat kuliner dan industri kreatif,” katanya.

Yuyun mendesak pemerintah untuk segera membuat sentra kuliner, mengingat kini Kota Cirebon sudah menjadi salah satu destinasi wisata dengan akses yang lebih mudah berkat hadirnya Tol Cipali. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *