CIREBON (CT) – Pelemahan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini tampaknya mulai menyerempet ke arah politik. Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Kamis dini hari (18/12) menyampaikan puluhan cuitan di laman twitter-nya @SBYudhoyono.
Kali ini, SBY terkesan ingin mengklarifikasi statement Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang menyebut nilai rupiah anjlok karena warisan pemerintah terdahulu.
Kala itu terdapat 64 Cuitan yang ditulis SBY, dalam membuka cuitannya SBY mengatakan bahwa Ia masih memantau situasi ekonomi Indonesia, termasuk pernyataan pemerintah sekarang terkait melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.
“Memah yang paling mudah adalah mencari ‘kambing hitam’, atau harus ada pihak yang disalahkan, terutama terkait jatuhnya rupiah kita,” demikian cuitan SBY.
Tidak hanya itu, SBY kemudian menjelaskan pilihan kebijakannya pada saat berkuasa. Menurut SBY, kebijakan ekonomi di era ‘gejolak’ harus menyinergikan antara kebijakan fiskal dan moneter agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Namun, kata SBY, jika kebijakannya dianggap salah, SBY mempersilahkan pemerintah sekarang untuk mencari kebijakan yang lebih baik.
“Sepenuhnya hak presiden Jokowi dan pemerintahannya,” kata SBY dalam cuitannya. (CT-124)