Hari Jadi Cirebon, DPRD Ajak Warga Refleksi dan Bangun Kota

  • Bagikan
Hari Jadi Cirebon, DPRD Ajak Warga Refleksi dan Bangun Kota
Hari jadi Cirebon, DPRD ajak warga refleksi dan bangun kota. (Ist.)

Citrust.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Andrie Sulistio, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598 sebagai momentum refleksi dan penguatan komitmen dalam membangun kota secara inklusif dan berkelanjutan.

Dalam rapat paripurna yang digelar di Griya Sawala, Gedung DPRD Kota Cirebon, Sabtu (28/6/2025), Andrie menyampaikan bahwa Hari Jadi Cirebon bukan semata seremoni tahunan, melainkan waktu yang tepat untuk mengenang jasa para pendahulu serta mengevaluasi peran masing-masing dalam pembangunan kota.

“Peringatan ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas keberlangsungan Kota Cirebon yang tetap kokoh dan berkembang. Ini juga bentuk penghargaan kepada para pendahulu yang telah merintis kota ini,” ujar Andrie.

Hari Jadi Cirebon diperingati setiap 1 Muharam dalam kalender Hijriah. Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Cirebon Nomor 4 Tahun 2024 tentang Hari Jadi Cirebon. Tahun ini, peringatan mengusung tema Cirebon Mayungi lan Nyumponi dan tagline Cirebon Idola yang mencerminkan tekad menghadirkan pelayanan publik terbaik, perlindungan sosial, serta pembangunan yang merata.

“Membangun Kota Cirebon butuh komitmen dan gotong royong. Hari Jadi ke-598 ini diharapkan membawa semangat baru dalam membangun kultur kebersamaan,” kata Andrie.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi terwujudnya pembangunan yang menyeluruh dan berkeadilan. Dalam penutup sambutannya, Andrie mengajak seluruh jajaran pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk terus menjaga dan membangun Kota Cirebon secara kolektif.

“Kami ingin Kota Cirebon menjadi rumah bersama yang aman, damai, dan mampu memberikan perlindungan budaya, sosial, dan spiritual bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Wali Kota Cirebon Effendi Edo menyampaikan bahwa tema Mayungi lan Nyumponi menggambarkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kota yang tertata secara fisik, sehat secara ekologis, dan adil secara sosial. Ia menegaskan, salah satu tantangan serius saat ini adalah maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah sekitar.

BACA JUGA:  Imbas Insentif Diturunkan Aplikator, Driver Online Diburu Leasing

“Pemkot Cirebon berkomitmen memastikan pembangunan tidak mengorbankan lingkungan,” ujar Edo.

Bersama Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati dan Forkopimda, Edo menyatakan bahwa penanganan tambang ilegal merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk membangun kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa aktivitas tambang ilegal tidak hanya membahayakan pekerja, tetapi juga merusak keseimbangan ekologis dan mengancam keberlangsungan lingkungan hidup.

“Pembangunan ke depan harus menjunjung keberlanjutan, mengutamakan keseimbangan alam, dan menjamin hak generasi mendatang,” tegasnya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dalam sambutannya pada Senin (24/6/2025), turut menyoroti arah pembangunan Kota Cirebon. Menurutnya, pembangunan harus mengedepankan kecintaan terhadap daerah dan kearifan lokal, bukan semata-mata mengejar proyek fisik.

“Kota Cirebon mau dibawa ke mana? Standarnya sederhana, Pak Wali, jalan-jalan harus baik, sampai gang kecil pun harus rapi dan menggunakan paving blok, bukan hotmix. Supaya air meresap dan lingkungan tetap sehat,” ucap Dedi.

Ia juga mengimbau agar penataan kota dilakukan secara ekologis, dengan menanam pohon-pohon khas daerah seperti pohon jamblang di sepanjang jalan. Selain itu, arsitektur bangunan pemerintahan pun diharapkan mencerminkan nilai-nilai dan identitas budaya Cirebon.

“Tanami pohon jamblang yang menjadi ikon Cirebon. Kalau pohon jati tidak bisa ditanam di pinggir jalan, sebaiknya ditanam di kebun, belakang perkantoran, atau rumah dinas wali kota,” pungkasnya. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *