Citrust.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu calon peserta yang baru saja memutuskan untuk mendaftar adalah Iyah (53), seorang ibu rumah tangga yang tergerak setelah mendengar testimoni dari tetangganya.
Menurut Iyah, tetangganya yang sudah menjadi peserta Program JKN menceritakan banyak kemudahan dalam mendapatkan layanan kesehatan.
“Saya diceritakan oleh tetangga saya, kalau mau berobat cukup pakai Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja dan pastikan status kepesertaan JKN-nya aktif, sudah bisa langsung mendapatkan layanan kesehatan. Saya rasa itu mudah dan itu juga salah satu alasan yang membuat saya ingin menjadi peserta JKN,” ungkap Iyah.
Iyah juga terkesan dengan biaya iuran yang dinilainya terjangkau. Untuk peserta segmentasi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) iuran yang dibayarkan setiap bulannya untuk kelas 1 adalah Rp150.000,00 per bulan per jiwa, kelas 2 Rp100.000,00 per bulan per jiwa dan kelas 3 setelah disubsidi oleh pemerintah, peserta cukup membayar Rp35.000,00 per bulan per jiwa.
“Kalau dipikir-pikir, dengan iuran segitu, kita sudah punya jaminan kesehatan kalau seandainya sewaktu-waktu butuh pelayanan kesehatan. Apalagi sekarang biaya kesehatan semakin mahal, penting sekali memiliki perlindungan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga,” tambahnya.
Selain itu, satu poin yang membuat Iyah tertarik menjadi peserta JKN adalah kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan. Ia menyebutkan bahwa tetangganya sering bercerita tentang bagaimana Program JKN membantu masyarakat mendapatkan pengobatan tanpa proses yang sulit.
“Yang bikin saya makin yakin, prosesnya mudah dan tidak sulit. Asalkan status kepesertaannya aktif, kita bisa mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Iyah juga mengatakan bahwa ia merasa program ini benar-benar dirancang untuk membantu masyarakat dari berbagai kalangan, terutama yang memiliki penghasilan terbatas.
“Ini solusi yang sangat baik. Dengan membayar iuran yang sesuai kemampuan, kita tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan yang memadai,” jelasnya.
Keputusan Iyah untuk mendaftar juga didorong oleh keinginannya melindungi kesehatan keluarganya. Ia merasa bahwa menjadi peserta JKN adalah langkah yang bijak untuk menghadapi risiko kesehatan yang tidak bisa diprediksi.
“Saya ingin memastikan keluarga saya bisa mendapatkan pengobatan yang layak jika ada yang sakit. Kita tidak pernah tahu kapan butuh, jadi lebih baik bersiap-siap dari sekarang,” katanya.
Selain itu, ia berencana mengajak anggota keluarga lainnya untuk segera mendaftar sebagai peserta JKN. Baginya, program ini tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi juga rasa tenang karena tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan yang mahal.
Ia juga menekankan, testimoni dari peserta lain kepada masyarakat sekitar sangat membantu dalam memperluas kesadaran tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan.
“Cerita tetangga saya membuka pandangan saya soal pentingnya jaminan ini. Saya rasa, semakin banyak yang berbagi pengalaman, semakin banyak pula yang tertarik ikut program ini, dan semakin banyak juga yang merasakan manfaat dari Program JKN,” ujarnya.
Iyah berharap Program JKN dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Ia optimis bahwa keputusannya untuk mendaftar akan memberikan dampak positif, baik untuk dirinya maupun keluarganya.
“Saya yakin ini keputusan yang tepat. Dengan bergabung menjadi peserta JKN, saya merasa lebih tenang karena ada jaminan untuk kebutuhan kesehatan kami dan yang paling utama kita juga harus selalu sehat,” tutupnya.