Pesta

Oleh DADANG KUSNANDAR

PADA sebuah pesta tersedia hidangan lezat di meja panjang. Peserta pesta boleh menyantap hidangan itu sepuasnya. Sementara tokoh pesta bertugas menyenangkan peserta pesta, menjadi partner bicara, menyunggingkan senyum, dan tidak sekali pun menyakiti peserta pesta yang digelarnya.

Kampanye pilkada 2018 dapat dianalogikan sebuah pesta yang diadakan untuk menghibur, selain memantapkan keinginan sang tokoh pesta. Kampanye secara semantik adalah sebuah tindakan untuk mendapatkan pencapaian dukungan. Usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok.

Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran atau rekaman berbentuk gambar atau suara dan simbol-simbol.

Manakala kampanye ternyata memicu tindakan-tindakan intimidasi, pembunuhan karakter, atau setidaknya provokasi negatif tentang salah satu tokoh pesta; maka dapat dikatakan pesta itu gagal menyajikan hidangan lezat untuk disantap.

Peserta menyantap hidangan/ masakan mungkin lantaran hanya ingin menyenangkan sang tokoh yang sudah sibuk merekayasa pesta. Lajimnya pesta dilayani pula oleh sajian musik nan menghibur, selain hidangan lezat dan minuman segar. Pesta yang berhasil dengan sendirinya mencerminkan keberhasilan yang telah dimenej secara profesional.

Bayangkan bila yang terjadi adalah debat panjang tak tentu arah, saling caci dan saling memaki, atau terjadi perekelahian antarpeserta pesta hanya lantaran bersenggolan sedikit ketika “berjoget”.

Kampanye ala pamer/ membagikan uang dengan dalih masyarakat butuh sesuatu yang riil dan instan ~sudah saatnya kita akhiri. Nominal yang tak seberapa itu (dalam hitungan lima tahun ke depan) memungkinkan terjadi inkonsistensi politik.

Pilkada 2018 itu harus menghindari politik uang. Menghindar dan menjauh agar kemenangan diperoleh secara elegan serta tidak menimbulkan masalah di belakang hari. Jauh lebih baik apabila pada sebuah pesta semua hidangan yang tersaji, musik pengiring, aksesori pesta, dan seluruh akomadasi di dalamnya dapat dinikmati oleh seluruh peserta.

BACA JUGA:  Gaji ke 13 PNS di Kota Cirebon Bakal Cair Juni 2016

Empat tokoh diduga bakal menghadirkan mimpi masyarakat Kota Cirebon melalui pilkada 2018. Sedikit saja Anda terpeleset akan berpengaruh terhadap elektabilitas, sebaliknya sedikit saja Anda berprestasi (dalam hitungan waktu yang mepet ini) maka secara signifikan menaikkan elektabilitas.

Sisa waktu menuju 27 Juni mesti diisi oleh kampanye cerdas yang dapat menaikkan elektabilitas Anda. Keempat tokoh itu silakan berlomba merebut simpati pemilih tanpa terjebak sebagai penerus stigma bahwa masyarakat Kota Cirebon adalah pragmatis. []

Kolomnis, tinggal di Cirebon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *