Oleh: Asna SP
KEMAJUAN jaman tak bisa dihindarkan, bahkan bukan lalu dihindri melainkan harus atau menjadi sebuah kewajiban untuk mengikuti kemajuan sebuah bangsa di suatu Negara. Tak bisa dipungkiri, perkembangan berbagai sektor industri sepertinya sudah menguasai jagat raya ini.
Upaya untuk mengimbangi kemajuan tersebut, pertanian harus pula bisa dilakukan secara modern sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Jika menelaan judul yang penulis sajikan, sepertinya sudah menjadi hal yang cukup terbuka dan bisa diketahui bahkan bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Terlebih oleh masyarakat kalangan petani, baik petani yang ada di daerah terpencil juga petani yang ada di sebuah kota besar di negeri kita ini.
Dalam hal ini, penulis ingin memberikan sebuah pandangan jika pertanian yang dahulu sempat menjadi salah satu sektor yang menjadi andalan dan sudah pernah menemui masa kejayaannya di mana pertanian sepertinya merupakan sektor penting untuk mememberikan kesejahteraan seluruh masyarakat di Indonesia.
Namun demikian, tidak bisa dielakan saat ini pertanian hanya dilakukan secara modern oleh sebagian masyarakat petani saja, itupun dilakukan oleh mereka yang disebut petani bermodal besar yang membangun sebuah perusahaan yang berkedok pertanian.
Padahal, mereka secara langsung atau tidak langsung, belum secara maksimal memberikan peningkatan kepada kehidupan masyarakat petani pada umunya.
Tidak jarang, mereka malah menguasai sektor pertanian demi mendapatkan keuntungan pribadi, perusahaan juga golongan mereka saja. Disisi lain, kehidupan petani di daerah sepertinya tidak banyak berubah kesejahteraan kehidupannya, masih banyak masyarakat petani yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan.
Apa yang menjadi upaya agar masyarakat petani tetap bertahan dengan profesinya? Seperti apa yang harus dilakukan oleh masyarakat petani pada umumnya, baik di kota besar juga di daerah-daerah terpencil?
Dua pertanyaan ini yang harus dijadikan dasar bagi pemerintah dan pihak swasta memikirkan secara serius untuk mempertahankan sektor pertanian dan meningkatkan kehidupan petani secara keseluruhan.
Menurut penulis, sebenarnya cukup sederhana hal yang dilakukan oleh pemerintah juga pihak swasta jika ingin masyarakatnya, khususnya petani bisa menjalankan aktivitasnya bahkan bisa bertahan sepanjang masa.
Yakni menciptakan pertanian yang modern, meubah pola pikir masyarakat petani yang tidak lagi secara mulu pertanian harus dengan lahan yang luas.
Bahkan, sebagian masyarakat petani selalu dibayangi rasa minder jika hanya memiliki lahan kecil. Apalagi mereka yang hanya menjadi petani penggarap, yang menjalankan aktivitasnya tergangatung pada lahan yang bisa mereka garap dari hasil sewa.
Tanggungjawab pemerintah dan pihak swasta pemilik modal besar yang memikirkan bagaimana masyarakat petani bisa berbuat lebih modern, salah satunya petani diberikan ilmu pertanian secara modern.
Seperti menciptakan petani-petani yang bukan saja memproduksi sebua hasil pertanian yang dikonsumsi melainkan menjadikan petani pencipta bahan tanaman yang bisa dilakukan dengan lingkungan yang sempit.
Pemerintah harus bisa memberikan program perbanyakan tanaman, pembibitan atau menciptakan varietas-variesta unggul dengan melibatkan petani sebagai pelaksananya.
Bukan malah dikuasai oleh pemerintah dan pihak swasta yang memiliki modal besar, melainkan langsung melibatkan petani untuk melakukan berbagai percobaan lagsung untuk mendapatkan satu jenis varietas unggul di semua jenis tanaman. Baik tanaman pangan, ataupun tanaman palawija bahkan bibit tanaman keras, baik buah-buahan atau pun pahon kayu.
Saya melihat, hingga saat ini pemerintah hanya melakukan program untuk menguntungkan pemerintah sendiri, tanpa memikirkan bagaimana petani bisa melakukan aktivitasnya dalam bertani secara modern. Saat ini, bukan jamannya lagi pemerintah menguasai semua sektor termasuk pertanian yang malah tidak memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat petani.
Jika hal itu masih dilakukan pemerintah, saya yakin petani atau pertanian di negeri kita yang subur ini malah akan berjalan stagnan. Pengetahun masyarakat petani masih mengandalkan ilmu autodidak dan sudah dipastikan masyarakat petani hanya bisa menjalankan aktivitasnya sebatas mengandalkan lahan pertanian yang ada.
Tidak asa salahnya, petani dikenalkan dengan system perbanyakan tanaman dengan cara kultur jaringan, secara konvensional bakan diberikan program perbanyakan tanaman yang tidak memakan lahan luas seperti system hidroponik.
Berikan kesempatan kepada petani bisa melakukan inovasi dalam proses pertanian yang modern, menciptakan invoasi tentang penanganan hama terhadap tanaman yang murah dan sederhana.
Agar masyarakat petani merasakan, jika apa yang dilakukan yakni bertani adalah sesuatu pekerjaan yang sangat luas bisa dijalankan dengan berbagai metode yang sudah ada.
Bukan sesuatu yang yang tidak mungkin, pertanian akan bertahan sepanjang masa di jaman modern, bahkan hingga Indonesia ini akan menjadi Negara maju yang bisa bersaing dengan Negara lain, seperti Jepang, Singapura dan Australia.
Pemerintah bersama masyarakat petani, satu jalan meningkatkan sekktor pertanian, dengan cara menciptakan pertanian yang modern dan menjadikan petani di derah sebagai petani yang bisa menghasilkan satu bibit atau benih tanaman yang unggul dari hasil kreasimereka sendiri.
Jika itu berhasil, sangat jelas penati tidak lagi membutuhkan bantuan pihak lain dalam mencukupi kebutuhan benih dan bibir unggul tanaman yang dikelolanya.
Semakin modern kemajuan jaman, bakal semakin kuat masyarakat petani jika pemerintah serius melakukan inovasi menciptakan petani yang modern, bisa membuat benih dan bibit unggul sendiri, dikembangkan sendiri dan baru hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan katahanan pangan sesuai dengan program pemerintah yang digulirkan oleh pemerintah saat ini. Yakin tidak lagi ketegantungan impor dari luar negeri.*
Penulis adalah Penggiat Pertanian