Pertunjukan Akbar Simfoni Tarling Cirebon Menggema hingga Pelosok Negeri

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Majelis Seni dan Tradisi (MeSTi) Cirebon menghadirkan Simfoni Tarling sebagai pertunjukan akbar nasional di gedung Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, 7-8 April 2017.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Cirebontrust.com, Simfoni Tarling mempersembahkan musik karakter khas Cirebon yang disutradarai oleh Dedi Kampleng sebagai bentuk persembahan dari Cirebon untuk Nusantara. Sejumlah maestro Tarling di setiap zamannya yakni Mama Jana, Hj. Uun Kurniasih, Hj. Ningsih, Nunung Alvi, dan Diana Sastra, menyuguhkan penampilan terbaiknya.

Di tengah derasnya gempuran pertunjukan seni musik dewasa ini, baik yang datang dari barat maupun industri musik dalam negeri, menyebabkan para seniman Cirebon terinspirasi untuk menghadirkan Simfoni Tarling.

Potensi seni daerah khususnya pada Simfoni Tarling, ini merupakan perpaduan tarling klasik dengan tabuhan nusantara yang dikemas menarik dan kekinian tanpa mengurangi nilai-nilai mendasar dari Tarling itu sendiri. Pementasan menampilkan Tarling Klasik, Tradisi Sintren serta Tari Panjang Jimat yang mengandung filosofi budaya luhur keraton.

Pertunjukan Simfoni Tarling diiringi oleh Tabuhan Nusantara Ethnic Orchestra di bawah Conductor Kang Oeblet yang kualitas musikalisasi musiknya sudah tidak diragukan lagi ditingkat nasional hingga mancanegara.

Mereka menampilkan perpaduan pagelaran seni tari, seni sastra yang juga divisualisasikan dengan multimedia. Para pemain yang terlibat berkaloborasi dengan musik modern orkestra serta musik Tarling khas Cirebon. Pertunjukan Simfoni Tarling bukan hanya sekedar pertunjukan, melainkan dalam upaya menghadirkan musik bersejarah, khususnya perkembangan musik tarling dengan suguhan panggung, tata artistik modern.

Gagasan dari pertunjukan Simfoni Tarling ini lahir dari latar belakang Cirebon yang memiliki kekayaan seni, tradisi, dan budaya. Inspirasi tersebut menjadi proyeksi artistik yang melahirkan gagasan untuk senantiasa melestarikan, mengembangkan dalam melakukan proses penciptaan karya baru.

BACA JUGA:  Menilik Seni Tradisional Brai Cirebon yang Semakin Langka

Pementasan Tarling tidak semata berfokus pada nada dan musik, namun juga teks-teks di setiap bait syair lagu menjadi kidung atau lagu yang merupakan sarana berkomunkasi dengan masyarakat.

Sebelumnya, Maestro Tarling, H. Sunaryo Marta Atmaja atau yang akrab disapa Kang Ato berencana turut hadir memeriahkan panggung orkestra Simfoni Tarling. Namun, karena baru menjalani perawatan medis dan melihat kondisi kesehatannya, tidak memungkinkan untuk tampil di acara Simfoni Tarling. (Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *