Cirebontrust.com – Di tengah derasnya gempuran pertunjukan seni musik, baik dari barat maupun dari dalam negeri, para seniman Cirebon dari berbagai latar belakang kesenian yang berbeda menghadirkan pertunjukan musikal bertajuk “Simfoni Tarling”.
Pertunjukan bertemakan musik tarling ini akan digelar selama dua hari, 7-8 April 2017, di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Dikatakan sang sutradara, Dedi Kampleng, Cirebon sebagai daerah yang kaya akan seni, tradisi, dan budaya, baik yang lahir pada masa lampau maupun era kekinian.
Menjadi proyeksi artistik yang melahirkan gagasan dan semangat untuk melestarikan, mengembangkan dan melakukan proses penciptaan karya baru.
Kekayaan seni tradisi yang tercipta pada masa lampau menjadikan Cirebon menjadi rujikan atau referensi para seniman menciptakan suatu karya. Salah satu kekayaan tradisi Cirebon yang tercipta pada masa lampau adalah tarling.
“Cirebon dan tarling merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling berurat dan mengakar,” katanya, Minggu (26/02).
Dedi Kampleng menjelaskan, Simfoni Tarling adalah pertunjukan seni musikal perpaduan antara orkestra dan tarling yang berkolaborasi dengan seni tari, seni sastra, dan multimedia serta berbagai karya seni lain sebagai bagian dari kekayaan nusantara.
Simfoni Tarling menghadirkan sejarah dan perkembangan tarling dengan suguhan panggung, tata cahaya, tata artistik modern berlatar belakang tradisi Cirebon.
Diiringi musikaltas karya Oeblet dari Tabuhan Nusantara Etnic Orchestra, Simfoni Tarling menampilkan maestro tarling dari setiap zamannya, seperti H Sunarto (Kang Ato), Hj Uun Kurniasih, Hj Ningsih, Nunung Alvi dan Diana Sastra.
Politisi sekaligus anggota DPRD Kota Cirebon juga ikut terlibat dalam acara ini sebagai Eksekutif Produksi, seperti Lili Eliyah, Eti Herawati dan Jafarudin.
Didi Kampleng menambahkan, dirinya berharap Simfoni Tarling yang dipentaskan dengan kemasan menarik dan kekinian tanpa mengurangi nilai-nilai dasar ini akan mengembalikan kejayaan musik tarling.
“Sebagai generasi penerus, masyarakat Indonesia memiliki tanggungjawab untuk melestarikan segala kesenian yang ada di bumi nusantara,” pungkasnya. (Haris)
Komentar