Polisi Masih Dalami Kasus Lakalantas Akibat Proyek Galian di Jalan Kadipaten-Kertajati

Majalengkatrust.com – Kasus Proyek galian yang terletak di jalan Kadipaten-Kertajati Kabupaten Majalengka, yang menewaskan seorang pengendara motor, Engkus Kusnadi (40) warga Desa Pakubereum, Kecamatan Kertajati, Majalengka, kini masih dalam proses pendalaman oleh unit Laka Lantas Polres Majalengka.

Hal tersebut dibenarkan Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto, SE., MH, melalui Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Iwan Setiawan, SH., didampingi Kanit Laka Lantas, Iptu H. Suhendi,SH.MH, saat dimintai konfirmasinya oleh sejumlah awak media, Minggu (12/03).

Menurut AKP Iwan Setiawan, sebelumnya pada Jumat (10/03) pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas proyek tersebut untuk menjalani pemeriksaan. Namun sayangnya dia mangkir dan rencananya yang bersangkutan akan dipanggil kembali untuk diperiksa.

“Sejauh ini kita baru meminta keterangan dari sejumlah saksi dan olah TKP, selanjutnya kita akan memeriksa pihak yang bertanggung jawab pelaksanaan proyek tersebut. Nanti hasil keterangannya dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP),” ungkapnya.

Dijelaskan AKP Iwan, dari hasil BAP jika terbukti ada unsur kelalaian yang mengakibatkan pengendara mengalami kecelakaan, maka pihaknya baru bisa menetapkan siapa yang akan menjadi tersangka.

“Saat ini kita masih dalami kasus tersebut. Oleh karena itu, kami mohon kepada rekan media untuk bersabar, nanti kalau udah ada hasil BAP, kita akan beberkan semuanya,” kilahnya.

Sementara itu, menurut pengamat jalan Dinas Bina Marga Prov Jabar, Endang Solihin, pelaksanaan galian jalan itu dikerjakan dengan swakelola oleh Bina Marga Provinsi.

Namun, saat kejadiaan laka lantas, ia sedang melakukan penggalian jalan untuk diperbaiki, akan tetapi entah kenapa saat itu mobil yang mengangkut material lambat datang, ahirnya karena malam semakin larut para pekerja pun pulang terlebih dahulu.

BACA JUGA:  Sambut HUT RI, Petugas SIM Polres Majalengka Pakai Baju Tradisional

“Rencananya waktu itu, jika mobil material datang maka perbaikan jalan akan langsung dilanjutkan. Namun setelah kami mendapat informasi bahwa ada pengendara motor terperosok di galian jalan itu, memang pada saat kejadian sekitar jalan tersebut gelap dan tidak ada pihak kami menunggu di sekitar lokasi tersebut,” imbuhnya.

Namun, kata dia, jika berbicara masalah standar keamanan, pihaknya pun sudah menerapkan standar keamanan. Bahkan, meski jalan itu sedang ada proyek penggalian, tetapi tidak semua digali dan ada sekitar 2 meter masih bisa dilalui oleh pengguna jalan.

“Lagi pula pada saat kami melakukan pekerjaan, di jalur itu juga sedang ada penutupan jalan lantaran sedang ada perbaikan jembatan monjot, jadi saya kira tidak akan ada pengendara yang melintas,” tukasnya.

Selain itu juga, lanjut dia, sejauh ini pihaknya sudah memberikan santunan sebesar Rp10 juta kepada keluarga korban.

“Tetapi karena kasus ini sudah ditangani oleh Kepolisian, jadi kita serahkan saja keputusannya kepada Polisi,” tuturnya.

Sementara itu, di tempat terpisah pengamat publik sekaligus pemerhati proyek, Hary Aksan mengatakan, bahwa kecelakaan yang menimpa Engkus Kusnadi, diduga akibat tidak adanya rambu-rambu peringatan yang terpasang terkait pekerjaan proyek jalan. Belum lagi minimnya penerangan yang ada di sekitar lokasi tersebut.

“Seharusnya ada tanda-tanda dan ada orang yang memberi peringatan kepada pengendara yang melintas. Karena keselamatan pengguna jalan bagai manapun harus diutamakan, dan kami harap kepada pihak Kepolisian agar diusut sampai tuntas,” tegas dia.

Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, akibat adanya proyek galian jalan tersebut, seorang pengendara motor, Engkus Kusnadi menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas pada Selasa (14/02) silam, sekitar pukul 21.00 WIB, di jalan Kadipaten-Kertajati, tepatnya di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

BACA JUGA:  Polres Majalengka Ungkap Sindikat Perdagangan Satwa Liar

Engkus Kusnadi terjatuh setelah menabrak plang proyek lalu terperosok ke dalam galian jalan hingga tewas. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *