oleh

70 Persen Petani Indramayu Belum Lakukan Tanam Gadu

INDRAMAYU (CT) – Sebanyak 70 persen petani Indramayu baru melakukan tanam gadu pada bulan Januari dan Februari 2016, karena masih tertahannya air untuk penggenangan Waduk Jatigede dan intensitas hujan yang masih rendah. Hal ini pun membuat para petani khawatir.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Indramayu, Sutatang mengungkapkan jika petani melakukan tanam di bulan Januari dan Februari, bahkan sampai awal Maret, panen akan dilakukan sekitar Mei hingga Juli. Khawatirnya sudah masuk musim kemarau.

Dia mengkhawatirkan ada sebagian petani yang akan panen menjelang atau saat musim kemarau tiba. Diperkirakan hanya ada waktu satu bulan bagi petani yang tanam Januari, untuk memulai tanam lagi sebelum musim kemarau.

“Daerah yang sudah melakukan tanam rendeng 2015 atau 2016 adalah daerah yang dekat dengan sumber air, baik bendung atau bendungan maupun saluran irigasi sekunder. Wilayah-wilayah yang tanam terlebih dahulu, yakni Kecamatan Sukagumiwang, Tukdana, sebagian Widasari, Bangodua, sebagian Terisi, Gabuswetan, Kroya, Haurgeulis, sebagian Gantar, dan Anjatan,” ungkapnya, Senin (11/01).

Sutatang menjelaskan, apabila dipersentasikan dari luas lahan persawahan, sekitar 116.000 hektare, hanya 30 persennya yang selesai tanam hingga akhir Desember 2015. Sementara 70 persennya baru mulai pada bulan Januari dan Februari.

“Kekhawatiran petani tersebut tidak akan terjadi manakala penggenangan Waduk Jatigede selesai dan mengalirkannya ke wilayah Indramayu secara konsisten selama musim kemarau. Harapan kami, penggenangan cepat selesai dan bisa segera mengalir ke Indramayu,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako mengaku sudah melakukan gerakan percepatan tanam. Ditargetkan akhir Februari sudah tanam seluruhnya, karena ada penilaian dari Dirjen Pertanian pada Maret mengenai luasan tanam yang dicapai.

Dia mengaku tidak bisa menaikkan target percepatan, lantaran debit Bendung Rentang masih belum maksimal. Walaupun dibantu air drainase atau hujan tak banyak membantu karena intensitas hujan masih rendah.

“Untuk persawahan di daerah Indramayu barat tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami keterlambatan tanam. Pasalnya, sejumlah kecamatan di Indramayu barat memperoleh pasokan yang cukup dari Waduk Jatiluhur Kabupaten Subang, di antaranya Sukra, Anjatan, dan Haurgeulis” tandasnya. (Dwi Ayu)

Komentar