CIREBON (CT) – Warga Negara Indonesia (WNI) asal Desa Melakasari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon yang menjadi salah satu korban tenggelamnya kapal Oryong 501 milik Korea selatan di perairan Rusia, sampai sekarang belum jelas nasibnya, pasalnya belum ada tanda-tanda korban ditemukan, namun pencarian masih terus dilakukan.
Saat ditemui CT, Senin (8/12) di kediaman korban, keluarganya mengaku sampai sekarang belum ada kejelasan terkait nasib korban, namun dari pihak perusahaan, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian luar negeri, sudah mendatangi keluarga korban dan terus berkomunikasi terkait informasi korban tersebut.
“Saya tahu kabar tersebut dari BNP2TKI pada hari Rabu tanggal 3 Desember sehari sesudah kejadian dan dari pihak Kemenlu datang perusahaan datang dan siap bertanggung jawab, untuk komunikasi sendiri saya rasa cukup bagus,” ujar Suri paman korban.
Lebih lanjut Suri menuturkan, perusahaan dan pemerintah siap bertanggung jawab dengan memberikan santunan terhadap keluarga korban. “Dari perusahaan dan pemerintah katanya siap bertanggung jawab dan akan memberikan santunan,” pungkasnya.
Korban yang bernama Heryanto (25) mulai bekerja di PT. Mitra Samudra Sakti sejak bulan Juli kemarin, sebelumnya pria yang dikenal pendiam ini bekerja sebagai buruh bangunan dan sempat menjadi nelayan di Desa Gebang.
“Saya harap pemerintah terus melakukan pencariannya sampai ketemu dengan kondisi apapun dan saya ikhlas menerima karena ini adalah takdir dari yang maha kuasa,” ujar Watam orang tua korban. (CT-127)