CIREBON (CT) – Masih hangat diingatan para pecinta olahraga bulutangkis Indonesia. Negara yang memiliki prestasi dalam perbulutangkisan dunia itu menjadi runner up di kejuaraan piala Thomas yang diadakan di Kota Kunshan, Tiongkok beberapa waktu lalu, setelah dikalahkan Denmark dengan skor 2-3. Hal itu membuat para pecinta bulutangkis Indonesia merasa sedih dan kecewa.
Namun dari kesedihan itu, terkuak fakta, yang menjadi kebanggaan luar biasa, khususnya bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Pasalnya, salah satu kontingen Timnas Indonesia, yakni Ricky Karanda Suwardi (24) yang turun dalam ganda putra berpasangan dengan Angga Pratama, adalah warga asli Kabupaten Cirebon.
Iya, memang tidak banyak yang tahu, bahwa Ricky lahir dan tinggal di Desa Babakan Gebang, Dusun 04, RT 03 RW 08, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Hal itulah yang membuat kita, masyarakat Kabupaten Cirebon harus berbangga diri, karena dari daerah pelosok dan terpencil muncul “Mutiara” yang sangat luar biasa, yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Dikataka Suwardi (55), ayah kandung Ricky, dia mengetahui bakat bermain bulutangkis anaknya itu sejak kecil usia Sekolah Dasar (SD). Namun, dirinya mengaku tidak menyangka bahwa anaknya itu bisa seperti saat ini. Pasalnya ketika itu, di saat waktu lengang, ia melatih Ricky bermain bulutangkis di halaman rumah.
“Ricky itu sejak kecil mintanya dilatih bulutangkis. Saya ingat, saat itu ketika mengantar Ricky berlatih bulutangkis di kota, sampai ngompreng. Karena enggak punya kendaraan. Dia sampai tidur dipangkuan saya, kalau ingat itu saya pasti nangis. Terharu, karena enggak ada angan-angan bisa sampai seperti ini,” kenang Suwardi hingga meneteskan air mata.
Lebih lanjut, Suwardi bercerita tentang kiprah anaknya di ajang Thomas Cup kemarin. Selama pagelaran turnamen itu, Ricky bersama pasangannya belum pernah terkalahkan. Dia selalu menyumbangkan poin, hingga di final pun dia dan pasangannya menang.
“Targetnya anak saya bisa mewakili Indonesia di Olimpiade dan meraih emas. Walaupun untuk Olimpiade musim ini enggak masuk, karena peringkatnya turun, harusnya kan 10 besar dunia. Saat ini Ricky peringkat 12 dunia. Tapi di Asian Games pasti masuk,” ujarnya.
Sementara Herlina (51), ibu kandung Ricky mengatakan, anak lelaki satu-satunya dari 3 bersaudara itu setiap akan betanding pasti meminta doa pada kedua orang tuanya.
“Setiap hari dia telepon. Apalagi kalau mau bertanding, pasti dia minta doa, dan selesai bertanding pun dia telepon juga, memberi kabar. Tapi, sampai saat ini saya enggak pernah menonton langsung Ricky bertanding, melalui TV aja. Sebenarnya pengen banget nonton langsung,” katanya. (Riky Sonia)