Citrust.id – Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon (UGJ) terus melakukan pembangunan di segala bidang, baik sarana maupun prasarana, guna meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
Terbaru, UGJ akan membangun mengembangkan auditorium, membangun gedung perpustakaan dan blok sekretariat ormawa secara serentak di Kampus I UGJ.
Rektor UGJ, Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., menyampaikan, pembangunan tersebut adalah salah satu wujud sinergitas yang harmonis antara yayasan dengan universitas.
“Pembangunan ini juga untuk meningkatan kualitas layanan bagi stakeholders, yakni mahasiswa, dosen, dan pemangku kepentingan lain,” ujar Rektor saat peletakan batu pertama pengembangan auditorium, pembangunan gedung perpustakaan, dan blok sekretariat ormawa, Rabu (9/10) di Kampus I.
Sebagai pengguna gedung yang dibangun yayasan tersebut, lanjut Rektor, rektorat akan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Hal itu untuk nyamannya penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi, kekondusifan kampus serta pembelajaran dan kegiatan dosen maupun mahasiswa.
“Ke depan, diharapkan pemanfaatan gedung makin baik dan optimal,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, H. Dadang Sukandar Kasidin, menyampaikan, yayasan telah banyak membantu universitas dalam hal pembangunan sarana maupun prasarana.
Pada tahun 2017, yayasan membangun gedung Fakultas Ekonomi dan Fakultas Pertanian di Kampus I. Yayasan juga membangun kantor yayasan sendiri, membangun pagar dan sarana parkir di Kampus I, II, dan III serta mengurus perizinan pembangunan Kampus IV.
Pada tahun 2018, yayasan membangun Kampus IV yang kini digunakan Fakultas Kedokteran. Yayasan pun membantu pengembangan program studi Fakultas Teknik sehingga bertambah dua prodi, yakni prodi Teknik Elektro dan prodi Perencanaan Wilayah dan Kota.
“Yayasan membantu akreditasi universitas sehingga kini ada empat prodi terakreditasi A. Kami juga membantu menaikan peringkat universitas yang kini ada di peringkat 140 perguruan tinggi di Indonesia,” terang Dadang.
Ia menegaskan, pengembangan auditorium, pembangunan gedung perpustakaan, dan blok sekretariat ormawa tidak bisa dilakukan tergesa-gesa. Yayasan harus berkoordinasi dengan pengembang untuk efesiensi biaya.
“Estimasi anggaran pembangunan perpustakaan yang sebelumnya Rp15 Miliar diefesiensikan Rp12 Miliar.
Pengembangan auditorium dari sebelumnya mencapai Rp9 Miliar menjadi Rp7 Miliar. Sedangkan pembangunan sekretariat ormawa dari Rp4 Miliar menjadi Rp1,8 Miliar.
“Ketiga pembangunan gedung itu ditargetkan rampung dalam kurun waktu 6-8 bulan ke depan,” kata Ketua Yayasan. (Haris)