Tokoh NU dan Muhammadiyah Soroti Munculnya Gafatar

  • Bagikan

CIREBON (CT) – Masuknya organisasi terlarang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di wilayah Kabupaten Cirebon, menjadi sorotan dari organisasi Muhammadiyah. Menurut Sekretaris Majelis Tabligh dan Kajian Islam Pimpinan Cabang Muhamadiah (PCM) Kecamatan Ciledug, Adang Juhandi hal itu akibat kehadiran pemerintah yang tidak dirasakan rakyat miskin, Jum’at (29/01).

Bahkan ormas besar Islam yang ada, kata dia sepertinya larut dengan ego sektarian atau aliran paham masing-masing, akhinrya bermunculan oraganisasi yang dianggap tidak sesuai dengan aturan pemerintah.

“Pemerintah tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan, kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi. Sementara Ormas Islam hanya bicara aspek khilafiah, fiqiah dan berputar-putar pada aspek pendidikan dan kesehatan yang elitis. Sehingga, umat menjerit dalam kemiskinan, keterbelakangan tidak tersentuh,” terang Adang Juhandi saat ditemui CT.

Lebih lanjut, Adang berpendapat harusnya semua pihak saling bahu membahu, tanggalkan ego sektarian masing-masing, berikan kepedulian pada apa yang mereka hadapi. Kemudian ciptakan kasih sayang, sehinga bisa memerdekakan rakyat dari keterpurukan dalam hajat hidupnya.

“Ubah sistem pendidikan, terutama jam pelajaran agama harus lebih ditingkatkan, beri waktu lebih luas sebagai aspek bangkitkan kesadaran moralitas dan aqidah atau ideologi islam. Jika tidak, ancaman bagi negara yang amat besar dari dalam. camkan semua,” tandasnya.

Hal senada dikatakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Losari, Ridwan BJ menurutnya hal itu bisa terjadi dengan banyak kemungkinan, salah satunya puncak dari kekecewaan atas penyelenggaraan negara di negeri ini. Juga sudah hilangnya suritauladan dari para pemuka-pemuka lembaga keagamaan.

“Cita-cita dan falsafah bangsa, yakni Pancasila, sampai saat ini belum terpenuhi. Keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, kita semakin jauh dari nilai-nilai itu. Munculnya Gafatar mestinya dijadikan renungan bersama. Kenapa organisasi tersebut muncul dan menarik begitu banyak pengikut,” pungkasnya. (Riky Sonia)

BACA JUGA:  Dinkes Siagakan Tenaga Dokter Selama Musim Mudik
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *