Ilustrasi
CIREBON (CT) – Menurut data, sekitar 500 juta netizen menggunakan Google Translate secara aktif untuk menerjemahkan beragam bahasa. Indonesia masuk dalam 20 besar negara yang berkontribusi paling banyak untuk jumlah tersebut. Product Manager Google Translate Julie Cattiau, mengungkapkan bahwa fitur teranyar “Tap-To-Translate” terinspirasi dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Inspirasi itu muncul kala Cattiau berlibur ke Indonesia. Di pesawat, ia bertemu dengan orang Indonesia yang sehari-hari harus berkomunikasi dengan orang berkebangsaan dan berbahasa lain.
Cattiau pun paham bagaimana sulitnya orang tersebut ketika harus berkomunikasi via aplikasi chat dengan orang-orang terdekatnya. Setidaknya ada enam tahapan yang harus ia lewati untuk bertukar pesan, mulai dari menyalin teks, menerjemahkan ke aplikasi Google Translate, hingga membalas dengan bahasa yang dipahami lawan bicara.
Dari situ, muncul ide Cattiau untuk memboyong fungsi Google Translate ke berbagai aplikasi pihak ketiga, baik WhatsApp, Path, dan kawanannya.
Pengguna tak perlu lagi bolak-balik membuka dan menutup aplikasi hanya untuk membalas sebuah pesan. Pengguna cukup memblok pesan berbahasa asing yang diterima via aplikasi chat.
Selanjutnya, ikon Google Translate akan menyempil di aplikasi tersebut untuk menawarkan bantuan penerjemah. Pengguna hanya perlu menekan ikon itu dan memilih bahasa yang ingin diterjemahkan. Untuk sementara, baru pengguna Andorid yang bisa merasakan manfaat Tap-To-Translate. (Net/CT)