CIREBON (CT) – Pengembang bersyukur suku bunga perbankan bisa turun lagi karena hal ini diyakini bisa mengerek sektor properti. Sebelumnya, suku bunga acuan BI rate turun pada awal tahun.
Dirut PT Tulus Asih, Teddy Wijaya menyatakan, terbuka peluang bagi sektor properti untuk tumbuh 10–20 persen tahun ini. Sebab, ada indikasi perbankan menurunkan suku bunga kredit yang bisa mendongkrak penjualan properti.
“Nah, kami ingin mengambil momentum penurunan suku bunga kredit tersebut, yakni menawarkan produk perumahan terbaru baik subsidi maupun non-subsidi dengan harga terjangkau,” kata Teddy, Kamis (25/02).
Kalangan pengembang menginginkan agar ada penurunan suku bunga yang signifikan. Awal tahun, BI menurunkan suku bunga acuan 0,25 basis poin menjadi 7,25 persen, kini suku bunga kembali diturunkan jadi 7 persen. Melihat kondisi perekonomian yang stabil, pihaknya berharap ada penurunan kembali.
“Harapan kami bisa turun lagi. Dengan demikian, sektor properti bisa makin bergairah,” jelas Teddy.
Teddy menambahkan, selama ini porsi pembeli yang memanfaatkan fasilitas KPA sebanyak 25 persen. Dia meyakini, itu terus membesar kalau ada kebijakan penurunan suku bunga. Sementara itu, pembeli yang memilih in-house mencapai 50 persen dan sisanya 25 persen secara tunai.
“Hampir 80 persen merupakan end user. Sisanya 20 persen investor,” tutup Teddy. (Wilda)