Seorang Perempuan Lansia Mendadak Mengalami Kebutaan

Majalengkatrust.com – Ina (65) warga Blok Selasa, Desa Balida, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka tiaba-tiba matanya tidak bisa melihat, belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, apakah katarak yang sebelumnya tidak diketahui atau penyebab lain.

Menurut keterangan Ina dan tetangganya Iweng, kebutaan yang dialami Ina terjadi sejak sebulan yang lalu. Diawali dari rasa sakit kepala selama ber hari-hari hingga matanya terasa sulit dibuka dan akhirnya bisa membuka mata namun tidak bisa melihat.

“Nyeri sirah kirang langsung opat dinten, halis nyeri, palipisan nyeri masi asa tingjalepret. Sulit tidur dan bahkan selama empat hari hampir tidak tidur sama sekali. (Sakit kepala selama kurang lebih empat hari, alis dan pelipis terasa nyeri yang sangat, sulit tidur bahkan selama empat hari itu rasanya tidak sempat tidur),” ungkap Ina yang kini tinggal sendiri di rumahnya setelah suami dan anaknya meninggal setahun yang lalu.

Sejak itu lah matanya tidak bisa melihat. Ina mengaku pernah berobat ke Puskesmas diantar oleh keponakannya. Menurutnya dokter yang menanganinya mengatakan kalau matanya tidak akan bisa disembuhkan.

Namun dia disarankan untuk berobat ke Bandung, hanya saja dia tidak memiliki biaya untuk berobat ke Bandung, jangankan ke Bandung ke RSUD Majalengka saja tidak bisa karena harus diantar dan butuh biaya.

Selain itu tidak ada yang mengantarnya karena keluarganya semua punya kepentingan sendiri-sendiri.

Kini untuk makan dan minum Ina mengandalkan belas kasihan dari tetangga serta keluarga.

Iweng tetangganya mengatakan, sakit yang diderita oleh Ina diduga akibat kurang tidur karena setiap hari dan malam hari ina terus bekerja membuat tali untuk mengikat bibit padi.

Untuk membuat tali butuh penerangan yang cukup agar bisa melihat ketaran dengan jelas. Sementara penerangan di rumah Ina seadanya.

BACA JUGA:  Fraksi Gerindra DPRD Kota Cirebon Terancam tak Mendapat Jatah Ketua Komisi

“Sebelum sakit Ma Ina tiap hari kerja membuat tali untuk mengikat bibit padi, dia siang malam bekerja. Mungkin itu juga mempengaruhi kesehatannya hingga dia sakit kepala dan akhirnya seperti itu,” kata Iweng. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *