Sebut Segitiga Rebana Masa Depan Jabar, Emil Jelaskan Keuntungannya bagi Cirebon

Citrust.id – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan gerakan Subuh Keliling (Subling) di Masjid Raya Attaqwa Kota Cirebon, Minggu (15/9). Hadir dalam agenda tersebut, Walikota Cirebon Nashrudin Azis beserta jajaran pemerintahan.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Emil itu menyampaikan program kerja yang sudah dan sedang dilaksanakan selama satu tahun memimpin bersama Uu Ruzhanul Ulum, wakil gubernur Jawa Barat. Bahkan beberapa program sudah dilakukan di Kota Cirebon.

“Ada tiga hadiah yang diberikan Pemprov Jabar untuk Kota Cirebon, program layad rawat, bus citros dan pembangunan Alun-alun Kejaksan,” katanya.

Selain itu, Emil juga mengungkapkan bahwa masa depan Jabar bukan di Bandung. Melainkan di wilayah Pantai Utara (Pantura). “Saya minta doanya, surat usulan sudah ke meja presiden. Saya ingin wilayah Segitiga Rebana (Cirebon, Patimban, Kertajati) menjadi paling futuristik di Jawa Barat,” ungkap Emil.

Rebana ini disebut akan menjadi mesin yang akan memberikan dampak terhadap Kota Cirebon. Terutama penanganan persoalan pengangguran. “Jika ini diizinkan dan dilancarkan Allah SWT, berdasarkan penelitian pengangguran semakin berkurang drastis. Karena bakal ada 3 juta lebih kesempatan kerja,” kata Emil.

Emil ini juga menginginkan agar pengembangan Segitiga Rebana ini bisa dinikmati oleh warga setempat. Jangan sampai, perkembang pesat tapi jumlah pengangguran tetap tinggi.

“Nanti kita kombinasi, jangan sampai seperti di kota/kabupaten lain yang memiliki pabrik banyak, tetapi jumlah pengangguran tetap tinggi. Hal tersebut dikarenakan yang bekerja adalah orang luar kota,” paparnnya.

Teknisnya, nanti kita ubah terlebih dahulu aturan untuk investor. Sehingga ketika ada investor yang hendak membangun perusahaan, pemerintah bisa mengajukan syarat tertentu. Seperti untuk usia muda.

“Barangsiapa yang membuka kursus tertentu, maka pajaknya akan dikurangi. Cara ini sudah diterapkan di Jerman. Khususnya untuk sekolah tingkat SMK. Sehingga mereka lebih capat maju,” kata Emil.

Apabila program ini jalan, maka anak sekolah akan memiliki dua tempat belajar yang berbeda. Saat pagi di sekolahnya dan setelahnya di pabrik. “Mesin yang digunakan di sekolah kan biasanya jadul, sedangkan di pabrik selalu menggunakan yang terbaru mengikuti perkembangan,” sambung Emil.

Walikota Cirebon, Nashrudin Azis mengaku mendapat pencerahan dan informasi baru. Sehingga hal tersebut harus disikapi serius agar Kota Cirebon semakin siap. “Gubernur sudah memberikan perhatian, bahkan akan memberikan satu program lagi, yakni Kredit Mesra. Hal itu akan menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Cirebon agar menjadi lebih baik,” kata Azis.

Diharapkan, semua rencana ini bisa terlaksana di tahun 2020 mendatang. Saling mendoakan, agar Kota Cirebon juga menjadi daerah yang lebih maju dan masyarakatnya sejahtera. (Aming)

Komentar