Citrust.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat, kasus balita stunting pada tahun 2016 sebanyak 13,11 persen, tahun 2017 10,9 persen, dan tahun 2018 sebanyak 8,6 persen dari total 200 ribu balita di Kabupaten Cirebon.
“Jadi signifikan sekali turunnya. Turun sekitar 2 persen tiap tahunnya,” ungkap dr. Edi Susanto, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kab. Cirebon, dalam Kampanye dan Penggalangan Komitmen Pencegahan Stunting di depan Kantor Bupati, Jumat (25/1/2019).
Dikatakan Edi, ada 10 desa di 6 kecamatan dengan penyebaran stunting terbanyak di Kabupaten Cirebon. Di antaranya Desa Astanajapura, Bojong, Kudukeras, Kudumulya, Serang Kulon, Gempol, Walahar, Sindanglaut, Sinarancang, dan Desa Sarabau.
Menyikapi hal itu, pihaknya sudah mengajukan dana dari desa untuk membeli antropometri atau alat untuk memeriksa akuratisasi pertumbuhan berat dan tinggi badan anak.
Sedangkan anggaran sebesar Rp6 miliar dari APBN dan APBD dialokasikan untuk kegiatan sosialisasi, kampanye, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), transportasi kader, dan lain-lain.
“Kami optimis angka balita stunting di Kabupaten Cirebon terus turun,” kata Edi. /dhika