Cirebontrust.com – Sebanyak 44 pebulutangkis muda putra/putri U11 dan U13 bakal bertarung pada hari terakhir Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017, Senin (24/7) pagi, di GOR Bima, Cirebon, Jawa Barat.
Setelah lolos babak screeningpada Sabtu (22/7), atlet-atlet muda bulutangkis ini telah lolos tahap turnamen yang digelar, Minggu (23/7).
Penentuan lolos atau tidak lolos ditentukan dari hasil yang mereka raih pada Senin mendatang (24/7).
Audisi yang digelar di Kota Udang ini menarik minat para pebulutangkis muda dari berbagai kota maupun kabupaten di Tanah Air. Mereka datang dari Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Bengkulu, hingga Medan.
Sementara, selain Jawa Barat, talenta-talenta muda ini juga datang dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tangerang, serta Tangerang Selatan.
Sementara sebanyak 13 peserta asal Kabupaten Cirebon serta 1 peserta dari Kota Cirebon, bakal bertarung untuk meraih tiket ke Kudus.
Upaya dari orangtua maupun pelatih untuk mendatangkan para pebulutangkis muda ini ke Kota Cirebon, diacungi jempol oleh Lius Pongoh, salah seorang dari tim pencari bakat PB Djarum pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017.
“Mereka (para peserta) harus cerdik dalam mencari peluang. Karena dari kami di audisi ini tidak ada batasan. Bahkan sebelumnya, pernah ada peserta audisi yang kita sebut bocah delapan kota karena dia mencoba terus di delapan kota tempat kita menggelar audisi,” ungkap pebulutangkis yang dijuluki Si Bola Karet ini.
Namun di sisi lain, lanjut Lius, perjalanan masih panjang bagi para calon peraih beasiswa dari PB Djarum ini. Jika lolos tahap audisi di Cirebon, masih banyak lawan-lawan tangguh dari berbagai provinsi lainnya yang harus mereka hadapi, di babak final yang digelar di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada awal September 2017.
“Tapi setidaknya di tahap audisi ini, kita bisa melihat apakah seorang anak memiliki jiwa petarung atau tidak dalam bertanding di lapangan,” jelasnya.
“Audisi di Cirebon ini, bibit memang banyak. Dan mereka ini punya keberanian meski di usia dini,” Lius, menambahkan.
M Rasyid Azmy Ghifary, merupakan salah seorang peserta audisi di Cirebon yang datang dari Medan, Sumatera Utara. Pebulutangkis berusia 12 tahun ini merupakan adik kandung dari Muhammad Bayu Pangisthu, pebulutangkis yang bakal memperkuat Indonesia di ajang SEA Games 2017.
Si bungsu dari tiga bersaudara ini telah menjajal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Riau pada akhir Maret 2017.
“Kami pernah ikut di Pekanbaru, tapi gagal lolos ke Kudus. Makanya kami coba lagi di Cirebon ini,” tutur Yulida Sriwahyuni, ibunda dari Rasyid.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis kembali ke Kota Cirebon, melibatkan para legenda bulutangkis Indonesia yang tergabung dalam Tim Pencari Bakat PB Djarum. Mereka terdiri dari Christian Hadinata, Lius Pongoh, Ivana Lie, Ade Candra, Denny Kantono, Vita Marissa, Kartono, dan Johan Wahyudi.
PB Djarum fokus mencari atlet putra dan putri dari kelompok U11 dan U13 melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Hal ini berbeda dengan audisi pada tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua kelompok usia, U13 dan U15.
Dengan pencarian dan pembinaan atlet di usia dini yang dimulai di klub, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.
Usai di Cirebon, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 di Purwokerto, Surabaya, dan Kudus. Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Cirebon akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 8-10 September 2017.
Di tahap final ini mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum. (Johan)