CIREBON (CT) – Disebut-sebut Cirebon sebagai zona merah jaringan teroris ISIS, membuat Kantor Imigrasi Kelas Dua Cirebon, memperketat pembuatan paspor ke sejumlah negara. Hal tersebut dilakukan guna mencegah warga Indonesia bersentuhan dengan kelompok teroris, termasuk untuk mempersempit ruang gerak perekrutan anggota ISIS yang belakangan sangat meresahkan.
Aktifitas pelayanan di Kantor Imigrasi Kelas Dua Cirebon, sejak gencarnya isu teroris ISI ini, tetap berjalan seperti biasanya. Bahkan, di setiap harinya Kantor Imigrasi yang berada di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa Kabupaten Cirebon ini, tidak pernah sepi dari warga yang mengurus pembuatan paspor.
Namun, untuk mengantisipasi adanya warga Cirebon yang berangkat ke sejumlah negara yang dilarang oleh pemerintah, petugas Kantor Imigrasi Kelas Dua Cirebon memperketan permohonan paspor bagi warga yang hendak mengunjungi sejumlah negara seperti Turki, negara Mesir, Yaman, Irak, Yordania dan terlebih lagi Suriah, dimana sebagai basis Islamic State of Iraq and al-Sham atau ISIS.
Eko Budianto, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 2 Cirebon mengatakan, Kantor Imigrasi mengeluarkan kebijakan memperketat dalam pembuatan paspor yakni dengan memberlakukan filter ganda dengan melakukan pengecekan data dan memeriksa pemohon paspor secara intensif. Memfalidasi data pemohon dengan cara mengkrosceknya secara teliti mulai dari loket hingga dilakukan wawancara.
“Filter berikutnya ada di loket pemeriksaat. Pemeriksaan kedua kita lebih perdalam terkait dengan wawancara dengan pemohon, kepentingan yang bersangkutan keluar negeri apa, kemudian dari mana data-data yang sudah disajikan pemohon dan ketepatan informasi yang diambil dari pemohon,” Katanya Senin (19/01).
Jika muncul kecurigaan dari pemohon menurut Eko, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan intansi yang berwenang yang menerbitkan dokumen pemohon. Contohnya kroscek ke Disdukcapil untuk mengecek data kependudukan, atau izasah bisa kroscek ke dinas maupun ke sekolah pemohon.
Upaya memperketat pembuatan paspor ini merupakan bentuk kewaspadaan sejak adanya ledakan bom di Jakarta beberapa hari lalu yang dilakukan oleh kelompok ISIS. “Diharapkan dengan upaya ini warga Cirebon dan sekitarnya yang hendak ke negara Suriah sedini mungkin dapat terdeteksi,” kata Eko. (red)
Komentar