Pengamat Amdal Nasional: Ada Tujuan Lain dari Kegiatan Seismik di Indramayu

INDRAMAYU (CT) – Penolakan besar-besaran warga Kabupaten Indramayu, khususnya Desa Segeran Lor dan Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat,‎ terhadap aktivitas Seismik yang dilakukan PT. Elnusa anak perusahaan dari Pertamina, mendapat sorotan dari pengamat Ananlisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) nasional, Dodo Sambodo. Dia mengatakan bahwa kegiatan Seismik untuk pencarian titik minyak tersebut tidak benar.

Pria yang pernah bekerja ‎di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen Perhutanan Sosial itu, mencurigai adanya tujuan lain dari kegiatan Seismik tersebut.

“Selama saya bekerja puluhan tahun di bagian Amdal, baru tahu Pertamina melakukan Seismik. Buka PP 27 buka dokumennya, nggak ada pengeboran minyak pakai Seismik. Kalau untuk semen, kapur itu pakai Seismik. Kalau  Itu berarti ada tujuan tertentu. Itu bukan tujuan pokoknya,” tegas Dodo kepada CT, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (29/05).

Lebih lanjut Dodo menjelaskan, untuk pengujian atau pencarian titik minyak itu tidak menggunakan Seismik, tapi menggunakan metodologi isotof atau penelusuran, dan juga bisa menggunakan Geomembran atau menggunakan listrik.

“Seismik itu untuk bongkar gunung, mencari lapisan kapur,” terangnya.

Dodo meminta kepada masyarakat Segeran, agar menanyakan surat-‎surat yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Karena, jika sebatas surat rekomendasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk melakukan kegiatan atai pekerjaan Seismik.

“Surat rekomendasi itu tidak berlaku. Diminta aja RKL dan UPL-nya. Kalau tidak ada berarti kegiatan itu ilegal. Ditelusuri dari bawah ke atas, jangan dari atas ke bawah. Itu dokumen publik, kalau tidak dikasih kena UU informasi publik. Kita bisa tuntut itu,” tutupnya. (Riky Sonia)

BACA JUGA:  MA Unggah Vonis Yance 4 Tahun Penjara Denda 200 Juta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *