Majalengkatrust.com – Direktur pengembangan bisnis dan investasi PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Erwin Syahputra mengatakan, hingga Juli 2017 progres pembangunan Bandara di Kertajati Kabupaten Majalengka sudah mencapai 49,7 persen.
“Sedangkan Paket 3 sudah 75,8 persen ditargetkan september selesai 100 persen meliputi terminal, dan bangunan penunjang lainnya di sisi darat,” kata Erwin saat Sosialisasi Kesiapan Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Hotel Luxton Kota Cirebon, Kamis (03/08).
Turut hadir dalam acara tersebut Bupati/Walikota se-Ciayumajakuning dan perbatasan Jawa Tengah, yang termasuk Kunci Bersama, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) se-Ciayumajakuning, para Kepala Bappeda Ciayumajakuning, Kepala Dinas Pariwisata Ciayumajakuning dan undangan lainnya.
“Setelah menjalin kerjasama dengan beberapa investor seperti Citylink dan Sriwijaya Air, Kalstar, Air Asia, Garuda group direncanakan signing Jumat ini dan Lion Air group yang membawahi Batik Air juga akan signing,” ungkap Erwin.
Erwin mengungkapkan potensi bisnis secara umum di BIJB yaitu penumpang, selain itu manajemen parkir, security, agen tour and travel, taksi, retail, hotel, restoran, bisnis pariwisata dan sebagainya.
Kepala Bappeda Kabupaten Majalengka Eddy Noor Sudjatmiko mengatakan, yang mewakili Bupati Majalengka secara krusial adalah konektivitas infrastruktur, dan Kabupaten Majalengka yang ruangnya ditempatin harus mengkoneksikan antara Bandara Kertajati dengan Kabupaten/Kota lain, terutama di Timur Jabar dan perbatasan Jateng.
“Infrastruktur jalan sudah dikembangkan dari 7 meter sampai 13 meter dan ada konektivitas 4 ring,” ungkap Eddy.
Empat ring itu selain exit Tol Cipali, yaitu Kadipaten, dan dari wilayah selatan Ciamis dari kota Majalengka ke Jatiwangi ke Jatitujuh lalu ke Bandara, dan lingkar ke empat dari Sumberjaya ke Bongas lalu ke Kertajati.
“Kami menyadari dari 5000 hektare exsisting, penduduk kami yang 10.000 juta jiwa harus beralih pekerjaan dari sebelumnya petani ke bisnis wisata,” ungkap Eddy.
Eddy juga mengatakan, Pemkab Majalengka terbuka bagi yang mau investasi hotel dan siap menyediakan lahan.
“Konsep wisata kita kerakyatan dan menghindari konsep wisata padat modal dan kami membangun sentra industri kecil menengah,” jelas dia. (Abduh)