CIREBON (CT) – Dampak dari kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diresmikan beberapa waktu lalu, nampaknya mulai menyelimuti sektor bisnis otomotif, motor misalnya. Pasalnya, sejumlah diler motor di kota Cirebon, yakini mengalami penurunan daya jual dan atau fluktuatif sejak diberlakukannya kebijakan tersebut.
“Belum begitu signifikan, namun diperkirakan penjualan motor pasca kenaikkan harga BBM merosot hampir 50 persen dari sebelumnya,” ungkap Yoga, Supervisor Marketing Bintang Rejeki Motor kepada CT di stand pamerannya, Grage City Mall.
Katanya, penurunan jumlah minat pembeli motor saat ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mendasari, misal, orang lebih memilih membeli sepeda untuk menunjang aktifitasnya ketimbang membeli motor.
“Bisa saja penjualan sepeda saat ini berbanding terbalik dengan penjualan motor, alias meningkat. Mungkin karena tidak mau direpotkan dan dipusingkan dengan pengeluaran untuk membeli bensin, apalagi jika jarak tempuh aktifitasnya masih bisa dijangkau dengan waktu yang singkat meski ditempuh dengan menggunakan sepeda,” tutur Yoga.
Senada yang dikatakan Supervisor Marketing Indo Sarana Motor, Iwan, bahwa penjualan produk motornya saat ini mengalami fluktuatif (naik-turun) pasca pengumuman kenaikkan BBM.
“Untuk saat ini penjualan terbilang tidak stabil, karena masih naik-turun. Kadang sepi, tapi ada aja peminatnya. Apalagi jika diimbangi dengan melakukan pameran secara intens dan menginovasi program-program promo, perkiraan 2-3 bulan juga pasti kembali stabil,” papar pria bernama lengkap Irmawan ini.
Apalagi menjelang akhir tahun ini, lanjut Iwan, lebih mudah untuk melakukan strategi penjualan melalui program promo, dari potongan angsuran dan tenor, sampai lucky dip. “Program promo tentu lazim dijalankan, karena sangat mempengaruhi daya beli konsumen.” Tandasnya. (CT-108)