Pasca Kenaikan Harga BBM, Penjualan Mebel Turun 30 Persen

  • Bagikan

CIREBON – Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Membuat sejumlah pengrajin dan pedagang mebel di sepanjang Jalan Jamblang-Bunut dan Nyi Ageng Serang, Kabupaten Cirebon lesu. Omzet penjualan pun berangsur turun hingga 30 persen.

Salah satu pedangan mebel di Desa Sindang Mekar Kecamatan Dukupuntang, Asep mengaku kebinggungan untuk mensiasati harga penjualan mebelnya. Sementara paraa pekerja yang jumlahnya sekitar 10 orang, sudah meminta menaikan upah kerjanya.

“Binggung saya, tidak dinaikan rugi,  dinaikan pelanggan pada protes dan bisa mengurangi konsumen. Apa lagi saat ini karyawan sudah minta naik upahnya dengan alasan ongkos mobil dan biaya makan sudah mahal,” kata pemilik Toko Mekar Wangi.

Menurutnya, dalam satu bulan sebelum BBM naik, omzet penjualan bisa mencapai sekitar Rp100 juta. Kini omzet penjualan mengalami penurunan secara drastis hingga 30 persen. Belum diketahui sampai kapan penurunan ini akan terjadi. Sementara harga bahan baku sudah naik, upah pekerja naik sedangkan harga pemasaran masih tetap bertahan.

“Untuk pelanggan tetap seperti dari Subang dan Karawang, saya beri keringanan dengan harga masih tetap yang lama. Tapi untuk konsumen perorangan, sedikit-sedikt sudah saya naikan walapun tidak besar kenaikan harga tesebut,” katanya. (CT-115)

BACA JUGA:  Antisipasi Inflasi di Ciayumajakuning, Ini yang Dilakukan Pemkot Cirebon
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *