CIREBON (CT) – Cuaca Buruk yang memaksa nelayan tradisional di pesisir Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon tidak melaut, berdampak pada kosongnya ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan sentra penjualan ikan Desa Karangreja, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Harga ikan pun meroket, hingga membuat pedagang memilih tutup lantaran minat pembeli yang menurun.
Hal tersebut dialami Ruci (30), pedagang ikan di Desa Karangreja yang mengaku kelimpungan menghadapi lonjakan kenaikan harga ikan sejak sebulan terakhir ini, yang berdampak pada minat beli masyarakat yang masih menginginkan harga ikan tetap rendah.
“Ini kan dampak dari nelayan yang tidak melaut karena kesulitan mencari ikan. Lihat saja, banyak pedagang yang memilih tutup,” katanya saat ditemui CT di tempatnya berdagang.
Ruci menambahkan, kenaikan harga dialami hampir seluruh jenis ikan. namun, yang paling menonjol yakni ikan jenis Etong, Cumi, Udang hingga Kakap serta Bandeng.
“Kenaikannya bervariasi mulai dari naik 10 sampai 20 ribu rupiah, yang paling tinggi naiknya yaitu udang dan etong, karena memang lagi sulit di dapat,” tambahnya sambil mengangkat udang dan ikan etong.
Kesulitan nelayan dalam mencari ikan diperparah dengan cuaca buruk yang melanda Perairan Cirebon, Indramayu dan Daerah di Jawa Tengah membuat nelayan memilih tidak melaut. Ruci berharap, cuaca segera membaik dan ikan di lautan bisa mudah didapat agar harga kembali normal dan pedagang bisa kembali berjualan.
“Mudah-mudahan nelayan bisa kembali melaut dengan hasil tangkapan lumayan, supaya harga bisa kembai normal,” tutupnya. (CT-105)