Minimalisir AKI dan AKB, Pemkot Cirebon Siapkan “Tim Penangkap” Ibu-Ibu Hamil

CIREBON (CT) – Sulitnya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), membuat beberapa daerah membuat berbagai cara untuk meminimalisir hal tersebut.

Di Kota Cirebon, dengan mengusung konsep Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM), Pemerintah Kota Cirebon menyiapkan “Tim Penangkap” ibu hamil. Dalam konsep tersebut, ibu hamil “ditangkap” dan didata untuk terus diawasi dan diperhatikan kesehatan, baik ibu mau pun janin yang di kandungnya.

“Di Kota Cirebon, ada sekira 30-an AKI dan AKB. Jadi nanti para dokter kan turun ke Puskesmas, mereka itu ‘menangkap’ dan mendata ibu hamil, dan terus diikuti perkembangannya, sampai dibuatkan jadwal kapan harus periksa ke dokter,” ujar Kepada Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, Kamis (11/02).

Kadinkes Edy pun mengakui sangat sulit untuk menekan AKI dan AKB. Hal tersebut diucapkan mengingat kultur budaya di belahan Kota Cirebon, masih banyak yang belum menerima sistem pengobatan konvensional.

“Di Argasunya, banyak yang sulit untuk diimunisasi, kalau harus resipien darah dia mau pendonornya suami atau orang terdekatnya, padahal kan bisa saja berbeda golongan darah. Terus, kalau mau disuntik, mereka gamau kalau bukan dokter sesama jenis yang menyuntiknya,” curhat Kadinkes Edy.

Di lain pihak, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Asep Dedi mengungkapkan optimis Kota Cirebon bisa menekan AKI dan AKB.

“Sempat kita zero (tak terdapat AKI dan AKB) ya sekira tahun 2009 atau 2010 kalau tak salah, itu prestasi ya buat kita, namun sekarang kita wajib berusaha untuk menekan jangan sampai angkanya melambung tinggi,” ujar Asep. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *