Cirebontrust.com – Merasa prihatin, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih SE, bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) menjenguk, Aditiya Rifqi, balita berusia 12 bulan pengidap gizi buruk, di kediamannya Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, Senin (16/01).
“Mudah-mudahan dengan turunnya kami, dan melakukan penanganan, Aditiya mulai ada perkembangan,” harapnya.
Istri bupati, yang juga Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Cirebon itu menuturkan, balita dari pasangan Juju dan Julfiyah itu, ketika dilahirkan tidak menangis, dan menderita penyakit sesak napas ringan.
Pihak keluarga sempat membawanya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Namun, pihak Puskesmas menyarankan kepada kedua orang tuanya, agar merujuk anaknya ke RSUD Arjawinangun, akan tetapi mereka menolak.
“Nah ini sebetulnya yang menjadi kesalahan, kenapa Aditiya itu mengalami gizi buruk, karena kurang pantauan dari petugas medis. Dan kelihatan, usianya sudah 12 bulan, tapi bobotnya hanya 4,1 kilogram,” tuturnya didampingi Sekretaris Dinkes Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeny SKM, MKes.
Hj. Wahyu Tjiptaningsih SE meminta kepada masyarakat Kabupaten Cirebon, agar tidak mengasumsikan Pemerintah Daerah tidak ada perhatian sama sekali dengan warganya.
“Insya Allah setiap kali ada kejadian, saya sebagai ketua Tim Penggerak PKK dan P2TP2A akan turun ke lapangan,” pintanya.
Sementara, Juju, ibunda Aditiya mengatakan, untuk pengobatan anaknya, saran dokter harus dirawat di rumah sakit yang berada di Bandung, selama tiga bulan. Namun dirinya bingung untuk biaya pengobatan.
“Sekarang untuk berobat saja harus pinjam sama tetangga. Jadi kita pasrah saja. tapi, kali ini saya bersyukur karena Pemda sudah siap membantu,” pungkasnya. (Riky Sonia)