Ilustrasi
CIREBON (CT) – Di samping karena faktor manusia, penyumbang terbesar runtuhnya sebuah peradaban diklaim karena faktor iklim yang sudah tidak bersahabat lagi. Di masa lampau, ada banyak peradaban-peradaban kuno yang runtuh akibat tak mampu bertahan dari gempuran perubahan iklim. Berikut ini 5 peradaban kuno yang punah akibat perubahan iklim itu.
5. Peradaban leluhur Pueblo, Amerika kuno
Leluhur Pueblo, yang dijuluki Anasazi oleh suku Navajo merupakan salah satu contoh peradaban yang punah karena perubahan iklim. Setelah mendominasi dataran tinggi Colorado di tempat-tempat seperti Chaco Canyon dan Mesa Verde, bangsa Pueblo meninggalkan rumah khas mereka sekitar abad ke 12 hingga 13 dan tak jelas mengapa mereka pergi.
Ada bukti-bukti peperangan, pengorbanan manusia dan kanibalisme. Tetapi banyak ilmuwan berspekulasi bahwa lingkungan yang rusak akibat perubahan iklim merupakan penyebab utama kepergian mereka.
4. Kekaisaran Khmer Kamboja Kuno
Pertama kali didirikan pada abad ke-9, Angkor Wat pernah menjadi pusat pra-industri terbesar di dunia. Sebagai kebanggaan dan lambang kekuasaan Kekaisaran Khmer, kota ini terkenal dengan kekayaan yang melimpah, warisan seni dan arsitektur yang mewah, jaringan saluran air yang canggih, serta waduk yang dioptimalkan untuk menyimpan air hujan untuk musim kemarau.
Namun pada abad ke-15, kota menakjubkan ini dipenuhi limbah akibat eksploitasi lingkunan berlebih dan krisis air yang disebabkan oleh fluktuasi iklim.
3. Pemukim Viking, Greenland
Dulu Christoper Colombus sering dielu-elukan sebagai orang Eropa pertama yang “menemukan” Amerika Utara. Sekarang, diterima secara luas bahwa bangsa Viking dari Skandinavia telah mendahului Colombus lebih dari 500 tahun. Meskipun peradaban awal di ujung selatan Greenland berkembang selama bertahun-tahun, namun mereka mulai mengalami penurunan sekitar abad ke-14.
Para ilmuwan dan sejarawan memiliki beberapa teori tentang kemungkinan penyebab kemerosotan peradaban, yang mungkin berpangkal pada perubahan iklim.
2. Peradaban Lembah Indus, Pakistan
Dikenal juga sebagai peradaban Harappa, masyarakat zaman perunggu di Lembah Indus ini pernah mencapai populasi lebih dari 5 juta jiwa dan terkenal karena perncanaan kota dan sistem air yang sangat rinci. Dua kota besar milik peradaban ini, Mohenjo-daro dan Harappa, pertama kali ditemukan dan digali pada abad ke-19.
Dua abad kekeringan tanpa henti. Para ilmuwan sampai pada kesimpulan ini setelah mempelajari lapisan-lapisan sedimen danau kuno yang dikenal sebagai Kotla Dahar. Selama masa kering, isotop Oksigen-16, yang lebih ringan, menguap lebih cepat dibanding Oksigen-18, sehingga air yang tersisa di danau, menjadi kaya akan Oksigen-18.
1. Peradaban Maya, Meksiko
Keruntuhan bangsa Maya pada abad ke-8 dan 9 telah memikat para peneliti selama bertahun-tahun. Walaupun para ahli dengan cepat menunjukkan bahwa peradaban Maya tidak ‘runtuh’ secara teknis, ada banyak misteri yang masih menyelubungi peninggalan bangsa Maya, seperti piramida besar, istana dan observatorium.
Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan apa yang terjadi, dari wabah penyakit hingga invansi bangsa asing. Teori paling terkemuka yakni bahwa perubahan iklim menyebabkan kekeringan ekstrim yang berlangsung hingga 200 tahun. (Net/CT)