MAJALENGKA (CT) – Pasca meledaknya sumur pengeboran PT Pertamina Field 3 Jatibarang yang berlokasi di RDG 47 Blok Rabu RT 03 Rw 04 Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka pada Senin (09/02) kemarin, yang menewaskan dua orang dan lima luka-luka, membuat resah dan takut siswa SMPN 4 Sumberjaya dan warga Desa Cidenok, yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari lokasi kejadian.
“Kami takut ada ledakan susulan lebih besar kena sekolah dan membahayakan nyawa kami,” kata Ketua Osis SMPN 4 Sumberjaya Gunawan kepada CT, Rabu (10/02).
Menurut pengakuan siswa kelas IIV ini, dirinya bersama teman-temannya sejak terjadi ledakan di sumur Pertamina menjadi takut ke sekolah dan merasa waswas dan tidak nyaman belajar.
Hal senada dikatakan Kepala Sekolah SMPN 4 Sumberjaya Yasin Fadilah, SPd. MM., didampingi Wakasek Humas Nano Supriatna, SPd.I. Ia mengatakan pasca-ledakan sumur Pertamina, siswa serta para guru dan warga Desa Cidenok ketakutan, karena wilayahnya dikeliling sumur migas.
“Pihak sekolah dan warga berharap dengan kejadian tersebut, pihak Pertamina memberikan sosialisai kepada warga. Selama ini komunikasi tidak terjalin, sehingga warga selalu waswas. Apalagi sumur tersebut berdekatan dengan perkampungan dan dari sekolah hanya berjarak kurang lebih 200 meter,” jelas Nano Supriatna.
Selain itu, Nano menambahkan, tadinya tiap desa per tahun mendapat dana sharing dari Pertamina. Tapi sudah dua tahun ini tidak jelas, padahal sumur migas di desa Cidenok ada empat titik.
“Yang paling ketakutan pasca-ledakan, warga sekolah SMPN 4 Sumberjaya yang lokasinya berdekatan dengan lokasi sumur migas yang kemarin meledak. Harusnya pihak Pertamina ataupun mitranya bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait pengeboran migas ini, selama ini tidak ada sosialisasi,” imbuhnya.
Sebelumnya Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam gelar Safety Stand Down di Kantor Pusat PT Pertamina EP, Selasa (09/02). Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali perihal pentingnya pemahaman dan implementasi aspek HSSE di industri hulu migas yang sangat erat dengan faktor resiko. (Abduh)
Komentar