Ilustrasi
CIREBON (CT) – Masuki musim mudik lebaran, kebutuhan stok darah sangat mendesak. Selain karena banyaknya permintaan darah akibat meningkatnya angka kecelakaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon pun kesulitan mendapat stok darah akibat minimnya pendonor saat bulan puasa.
Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kota Cirebon, dr Sugianto Suhana mengungkapkan, dari evaluasi tahun-tahun sebelumnya, tingkat kebutuhan darah selama musim mudik meningkat tajam. Tak kurang, sedikitnya 70 labu darah habis setiap tahunnya. Hal tersebut kadang membuat PMI menyarankan transfusi dadakan dengan saudara atau rekan korban kecelakaan yang memiliki golongan darah sama.
“Stok untuk saat ini sangat kurang. Karena per hari selama arus mudik di butuhkan 70 labu. Persediaan menipis saat ini,” terangnya.
Guna memenuhi stok darah, PMI Kota Cirebon mengharapkan donor dari kaum non muslim yang tak berpuasa. PMI, lanjut Sugianto, mengatur jadwal bagi pendonor non muslim pada saat puasa, dan pendonor muslim setelah lebaran.
“Dimajukan dua minggu dan dimundurkan dua minggu, jadi yang muslim bisa donor setelah lebaran,” terang Sugianto.
Seperti diketahui, PMI Kota Cirebon hanya memiliki sedikit stok darah. Tercatat, hingga kini ada sekira 93 labu darah golongan A, 186 labu darah golongan B, kemudian, 162 labu darah golongan O, dan yang ironis, golongan darah jenis AB kosong alias habis. Untuk trombosit, PMI Kota Cirebon hanya memiliki 19 labu golongan darah A, satu labu darah tersisa dari golongan B, dan tiga labu darah golongan AB. Sedangkan PMI sama sekali tak memiliki stok plasma darah. Jumlah itupun bersifat kontemporer atau sementara dan bisa sewaktu-waktu habis seiring banyaknya permintaan. (Wilda)
Komentar