Kurangnya Komunikasi yang Baik Penyebab Utama KDRT

  • Bagikan

Citrust.id – Pemerintah Desa Mirat, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, menggelar Pelatihan Pemberdayaan Perempuan dalam Pendampingan dan Penanganan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di kantor kepala desa setempat, Senin (30/12).

Asep Sumekar, Kepala Desa Mirat didampingi Sekretaris Desa Irwan Suganda, mengatakan, kegiatan itu sebagai wujud perhatian pemerintah dalam menangani dan menurunkan tingginya angka kekerasan rumah tangga. Selain itu, untuk menyerap anggaran Dana Desa Tahap III dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Dikatakan Asep, pihaknya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para narasumber yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan sumbang pikirannya pada pelatihan itu.

“Kami harapkan para peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, fokus, serius dan hadir penuh sampai pertemuan ini selesai. Saling memberikan masukan, berdiskusi secara cerdas tentang apa yang sebaiknya kita lakukan dalam upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan untuk mengoptimalkan pelayanan dan pencegahan dini mengatasi KDRT,” ungkapnya.

Aris Prayuda, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Majalengka, dalam pemaparannya mengatakan, kasus kekerasan yang muncul di masyarakat pun tidak sedikit. Hanya saja kurang terekspos oleh media sehingga seolah-olah tidak ada apa-apa. Dari tahun ke tahun kasus kekerasan yang dialami perempuan semakin meningkat.

Menurut Aris, tindakan yang dilakukan di dalam rumah tangga, baik oleh suami, istri maupun anak berdampak buruk terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan. Itu sesuai yang termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

“Nah, penyebab utama terjadinya KDRT ini karena kurangnya komunikasi yang baik dalam keluarga dan kurangnya kesadaran untuk melaporkan pada pihak yang berwajib. Pemahaman di masyarakat, KDRT bukan permasalahan sosial, akan tetapi persoalan pribadi yang tidak boleh diketahui orang. Itu pemahaman yang keliru,” ujarnya. (Abduh)

BACA JUGA:  Eddy Vega Bawa Kerajinan Topeng Cirebon ke Pasar Internasional
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *