Kuota Internet Habis, Warga Minta Bantuan Melalui Panggilan Darurat 112

  • Bagikan

Citrust.id – Layanan Nomor Panggilan Darurat 112 merupakan layanan yang dapat digunakan saat terjadi keadaan darurat. Masyarakat bisa menghubungi nomor 112 dan meminta bantuan kepada instansi yang berwenang.

Sejak diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada 29 Oktober 2018, masyarakat mendapatkan manfaat layanan cepat, terlebih pangilan 112 tidak berbayar. Dari sekian pengguna itu, terdapat cerita menarik dari pengguna layanan kedaruratan.

Operator Layanan Nomor Panggilan Darurat 112 Kota Cirebon, Aisyah mengakui, pernah menerima panggilan telepon dari masyarakat yang diperkirakan berusia pelajar SMP. Penelpon meminta operator menghubungi orang tuanya, lantaran kuota internet untuk keperluan zoom di sekolah habis.

“Jadi orang tuanya itu sedang di luar kota. Sedangkan dia sedang di rumah sendiri dan tidak pegang uang. Makanya minta bantuan kita menelpon orang tuanya untuk mengisikan kuota anaknya. Kita hubungi dan respons orang tuanya pun kaget,” ungkapnya.

Cerita lain juga diceritakan Aisyah, bahwa ada seorang ibu-ibu yang meminta bantuan agar pemadam kebakaran datang ke komplek perumahannya. Karena tetangganya tidak ingin bayar iuran sampah, kemudian sampahnya dibakar di komplek.

“Tetangganya itu tidak bayar iuran sampah bulanan dan sampahnya dibakar di komplek. Ibu-ibu itu kesal karena asapnya itu mengganggu sehingga minta petugas damkar datang. Tapi tidak kami proses lantaran masih ranah RT/RW setempat,” jelas dia.

Kemudian Aisyah juga mengungkapkan, yang terbaru ada penelpon yang meminta bantuan karena ada kucing yang masuk ke dalam bodi motor. “Itu kami proses dan menyambungkan ke petugas Damkar hingga datang ke lokasi untuk penyelamatan,” ujarya.

Namun dari sekian cerita itu, kata Aisyah, ada permohonan bantuan yang rutin, yakni permohonan kebutuhan ambulance untuk orang sakit, kecelakaan maupun kondisi darurat lainnya.

BACA JUGA:  Ini Persiapan Kabupaten dan Kota Cirebon Sambut MEA

“Selain itu ada juga laporan PJU dan traffic light mati, ODGJ yang menggangu aktivitas masyarakat, hingga pohon rawan tumbang dan kebakaran,” tutur Aisyah.

Anggota lain dari Oprerator Layanan Nomor Panggilan Darurat 112 Kota Cirebon, Septiani mengatakan, layanan ini sudah menerima 1.564 panggilan masuk melalui aplikasi layanan darurat 112.

“Dari sekian panggilan masuk itu, ada 1.239 yang dijawab operator. Selebihnya adalah prank, ghost atau penelpon yang tidak ada suara dan panggilan yang belum sempat berbicara dengan operator sudah berkahir,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Maruf Nuryasa AP mengajak kepada seluruh masyarakat, untuk memanfaatkan layanan nomor tunggal kedaruratan 112 dengan bijak.

“Layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan cepat kedaruratan. Sehingga mari kita manfaatkan dengan bijak,” katanya. (Aming)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *