oleh

Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara Tebar Kedamaian dalam Keberagaman

Citrust.id – Ribuan pelajar dan seniman nusantara tampil bersama dalam konser bertajuk Kebhinekaan Suluh Nusantara yang berlangsung di kawasan Pelabuhan Muara Jati Cirebon, Sabtu (14/12). Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Yayasan Santo Dominikus Cabang Cirebon dengan para seniman.

Konser yang disutradarai Dedi Kampleng itu menyajikan kolaborasi seni kolosal tradisional dan modern yang disajikan dalam satu panggung megah. Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara mengangkat pluralisme, indahnya kebersamaan, kedamaian, dan keutuhan umat manusia dalam hidup bernegara tanpa celah pemisah.

Wakil Wali Kota, Dra. Hj. Eti Herawati, mengungkapkan, Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara dapat membangkitkan semangat kebangsaan dan kebhinekaan masyarakat Cirebon. Peristiwa budaya itu menunjukan peran strategis Kota Cirebon bagi perkembangan Indonesia bahkan dunia.

“Para siswa Santa Maria danbseniman yang tergabung dalam konser budaya ini telah mempersembahkan penampilan yang luar biasa,” ujarnya.

Dijelaskan Eti, Sutradara Dedi Kampleng menyajikan sejarah dalam konser yang sangat apik sehingga menumbuhkan semangat kebersamaan dan kebangsaan.

“Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Dedi Kampleng, Suster Albertine, Kang Jafarudin, siswa Santa Maria, para seniman dan masyarakat Kota Cirebon sehingga konser ini dapat digelar,” ucap Eti.

Penulis Naskah Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara, Suster Albertine, O.P., mengatakan, konser itu merefleksikan keagungan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pertunjukan seni yang kaya akan pesan historis keberagaman.

“Konser Kebhinekaan ini juga menampilkan konfigurasi musikal,nmemadukan seluruh olah gerak dan bahasa, bunyi benda-benda, serta simbol-simbol sosial lainya,” terangnya.

Dipilihnya Pelabuhan Muara Jati sebagai lokasi konser karena merupakan pendaratan pertama berbagai peradaban, kebudayaan yang merekah di masyarakat sejak tahun pertama pelabuhan ini berdiri. Dengan ornamen keagamaan, kesukuan dan lainnya yang membuka peradaban baru bagi masyarakat Cirebon menjadi simbol masyarakat yang tampil dengan keterbukaan.

“Diharapkan dari suguhan Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara ini dapat menghasilkan citra bahwa masyarakat Indonesia betul-betul menjadi teladan kebudayaan yang humanity, independent, dan siap menjadi inspirasi kedamaian dan keharmonisan dunia,” tuturnya.

Sementara itu, Sutradara Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara, Dedi Kampleng, mengutarakan, kegiatan itu merupakan peristiwa budaya yang menggali sejarah perkembangan Cirebon.

“Suluh berarti penerang kecil yang menyampaikan pesan perdamaian dan kedamaian. Melalui konser ini kami sampaikan bahwa Cirebon itu aman, damai dan tetap mencintai keberagaman,” ujar Dedi,” pungkasnya. (Haris)

Komentar