CIREBON (CT) – Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, meminta kepada PT SMR Tol Kanci-Pejagan agar membangun dan dioperasikann pintu tol Ciledug. Pasalnya, selain akses tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, juga nantinya bisa menunjang pertumbuhan ekonomi daerah sekitar.
“Kami komisi 3 menindaklanjuti saat rapat bersama Muspida, agar pintu tol Ciledug dibuka, karena disitu ada pekantoran seperti Samsat, Rumah Sakit Waled. Hal itu penting, selain untuk pertumbuhan ekonomi daerah sekitar, juga jika terjadi kecelakaan di tol, bisa langsung dibawa ke RS Waled. Itu bisa menanggulangi angka kematian akibat kecelakaan,” Ujar Suherman alias Anger Ketua Komisi 3, saat lakukan kunjungan kerja ke Tol Kanci-Pejagan, Jum’at (22/01).
Permintaan pembangunan pintu tol Ciledug itu diambut positif oleh Kepala Cabang Jalan Tol Kanci-Pejagan, Ir. Zurmalian Iskandar. Pihaknya mendukung dan akan mengkajin kemudian mendiskusikan hal itu dengan menejemen pusat. Karena untuk membangun pintu tol Ciledug, bukan hanya tentang pembiayaan, namun juga keuntungan ekonomis dari pintu tol tersebut.
“Dari awal kita sudah beretikat mau membuka. Tapi, karena ada perubahan terhadap desain, akhirnya tidak dibangun dan dibiarkan. Untuk gerbang tol, kami mendukung. Kami akan lakukan kajian kelayakan. Sementara, posisi pintu tol itu, kita lihat tidak ada yang diuntungkan untuk kita, karena traffic sangat rendah,” katanya.
Pihaknya mengaku akan berdiskusi kembali dengan Pemerintah Daerah, untuk mencari solusi agar pintu tol tersebut bisa dibuka, dan saling menguntungkan.
“Kami minta kepada Pemda, untuk kepastian jaringan jalan lokal. Khususnya keluar-masuk tol dengan jalan setempat, supaya tidak ada kendala untuk kendaraan besar melewati jalan lokal tersebut. Prinsipnya belum ada izin untuk pintu tol Ciledug. Secara teknis, belum memenuhi syarat. Untuk estimasi pembangunan pintu tol Ciledug butuh biaya Rp. 80 milyar, sedangkan kami sendiri masih rugi,” ungkapnya. (Riky Sonia)
Komentar