Ketika Pelajar Bicara Politik Uang di Pilwu Serentak Cirebon

Cirebontrust.com – Pemilih pemula, pada momentum pemilihan kuwu (Pilwu) serentak akan dijadikan sasaran empuk untuk menambah pundi-pundi suara.

Pasalnya, mereka yang kebanyakan masih sekolah belum banyak mengerti persoalan politik. Sehingga, mudah dimanfaatkan dengan cara dibeli suaranya.

Hanya saja, bagi Moh Fithro (17) salah satu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mundu Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, proses demokrasi demikian tidaklah mempan diterapkan padanya. Pasalnya, meskipun belum mengerti soal politik, Fitrho menyadari bahwa politik uang atau pembelian suara tidak baik.

“Soal pembelian suara, kebetulan saya sebagai pemilih awal, kalau benar begitu, ya cukup ambil uangnya, soal milih ya urusan nanti,” ucapnya kepada Cirebontrust.com, Jumat (27/10).

Menurutnya, politik uang hanya akan menimbulkan kekacauan yang terus berkelanjutan. Karena ketika salah satu calon telah memenangkannya nanti, bukanlah murni merupakan pilihan warganya. Karena semua itu berlandaskan pada materi yang dikeluarkannya.

“Bagaimana akan membangun desa, kalau prosesnya seperti itu, pasti kedepannya kurang baik. Yang begitu ngapain kita pilih,” tegas remaja yang kini duduk di kelas XI itu.

Mestinya, seorang pemimpin yang berani maju dalam ajang pesta demokrasi itu, bukanlah menonjolkan materi. Tetapi lebih mengedepankan pada gagasannya untuk membangun desa. Sehingga, ketika dipilih nanti benar-benar bukan atas dasar materi yang dikeluarkan, melainkan gagasan baru yang telah dipersiapkan.

“Seperti kekurangan desa dari segi mana yang nantinya benar-benar disediakan solusi yang tepat, jadi benar-benar beradu konsep, itu baru figur yang benar-benar ingin majukan desa,” tutur remaja asal Mundu itu.

Sementara Romi menanggapi pesta demokrasi tingkat desa itu, sebagai pembelajaran politik bagi generasi muda diangkatannya. Maka dari itu, ketika benar-benar ingin menerapkan sistem demokrasi, mestinya dijalankan sesuai dengan aturan yang dibenarkan. Sehingga ketika semua itu dilaksankan sebagai mana mestinya, akan dijadikan acuan positif kelak untuk generasi muda saat ini.

BACA JUGA:  Maman Imanulhaq Nyatakan Siap Pimpin Majalengka

“Jadi utamakan kejujuran, kalau sudah diawali dengan pembelian suara, ya rusak dan cacat pilwu kali ini, semua itu hanya akan menumbuhkan anggapan borosnya dunia politik di negeri kita,” pungkasnya. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *