JNE Dukung Peningkatan Skala UKM Tasikmalaya

  • Bagikan

Citrust.id – Pada masa pandemi Covid-19, kemudahan transaksi digital kian diminati masyarakat. Transformasi kebiasaan masyarakat yang saat ini tak lepas dari jual beli online, menuntut para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mampu beradaptasi. Tak hanya itu, pelaku usaha juga harus mampu terus berinovasi agar bisa menangkan pasar.

Mendukung UKM Tasikmalaya untuk bersaing di dunia digital, JNE mengadakan gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Tasikmalaya. Melalui webinar online itu, diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di  Tasikmalaya, dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional maupun global.

Head of Regional Jawa Barat, Murah Lestari, membuka bincang virtual itu. Ia menyatakan, dampak pandemi yang menimpa beberapa sektor industri, di antaranya industri logistik. Selama pandemi, tren pengiriman di sektor kesehatan ada di peringkat teratas.

“Saat ini, volume pengiriman domestik mengalami peningkatan dengan variasi yang beragam. Terbesar adalah yang terkait Covid-29, seperti APD, masker, dan lain-lain, yang tujuan akhirnya adalah ke end user,” ujar Tari.

Meski sempat mengalami penurunan kapasitas pengiriman, hal itu tak menghentikan upaya JNE Tasikmalaya terus berinovasi menghadirkan beragam program untuk mendorong kegiatan UKM pada era pandemi. Saat ini, JNE Tasikmalaya didukung 600 karyawan dan 200 titik jaringan yang tersebar di seluruh kecamatan di Tasikmalaya.

“Untuk naik kelas, UKM harus diberikan pembekalan. Jadi, selain ada program diskon atau cashback, sebuah usaha ketika akan melaunching produk bisa juga kerja sama dengan JNE untuk membuat campaign bersama. Kami juga bisa jadi teman ngobrol bagi para UKM di Tasikmalaya yang sedang berkembang, baik dalam hal pembuatan konten bersama, pre-launching, dan lain sebagainya,” ujar Kepala Cabang JNE Tasikmalaya, Gerry Mardhani.

BACA JUGA:  Potensi SDM RTIK Mampu Bersaing

Goll..aborasi bisnis online menjadi salah satu wadah yang disediakan JNE Tasikmalaya dalam mendukung UKM di wilayahnya. Di samping itu, JNE Tasikmalaya kerap menyelenggarakan forum lainnya untuk meningkatkan kapasitas UKM terutama dalam hal digitalisasi.

Hadir sebagai narasumber, Ilham Muluddin selaku Owner Amily Hijab yang mengisahkan pandemi yang sempat berdampak pada bisnis fesyennya. Bagi Ilham, yang terpenting adalah menjaga konsistensi branding dari hulu ke hilir, baik dari segi visual, produksi maupun pengiriman. Dalam menjaga branding tersebu, diferensiasi menjadi faktor esensial.

“Kita harus bisa menemukan diferensiasi. Misal, dari segi prosesnya. Kami dari awal sampai akhir melibatkan perempuan dan muslimah dalam produksi. Di sini kita bisa mengangkat value atau emosional merek dan mengangkat isu-isu kedaerahan yang bisa dikolaborasikan,” jelasnya.

Hal itu sejalan dengan Acep Miftahul Anwar, Owner Dakontasik.id. Menekuni usaha kerajinan tangan khas Tasikmalaya, Acep berprinsip diferensiasi tak bisa dilepaskan dari produknya.

“Dalam menjalankan bisnis, saya tetap berpegang teguh, bahwa bisnis harus memiliki ciri khas. Bukan berarti bisnis yang palugada tidak menjanjikan, tetapi bagi saya, kenapa bisa bertahan adalah karena ada ciri khas yang ditawarkan,” ujarnya, Selasa (19/10).

Untuk memenuhi kebutuhan pasar selama pandemi, Acep melihat kebiasaan baru masyarakat yang banyak menghabiskan waktu di rumah dan berdampak pada meningkatnya minat memasak sendiri. Oleh karenanya, Acep mulai menjajakan alat masak di platform digitalnya. Siapa sangka, justru diversifikasi produknya laku keras di pasaran.

“Sekarang orang cenderung di rumah. Jadi kami cari produk yang masih kami bisa jual pada masa pandemi. Alat masak, misalnya, kami pasarkan via online. Alhamdulilah, ini bisa menopang kami pada masa pandemi. Begitu juga dengan alat rumah tangga, seperti wajan dan lain sebagainya,” tuturnya.

BACA JUGA:  DPRD-Pemkot Bahas Skema Penyertaan Modal untuk BPR Bank Cirebon

Dalam membangun bisnisnya agar tetap dilirik pelanggan, Acep juga tak lepas dari strategi branding dan diferensiasi. Branding menyelamatkan Dakontasik dari masa pandemi.

“Branding bisa menyelamatan sebuah usaha. Namun, untuk mencapai keberhasilan, harus ada target, bukan yang penting laku,” ucapnya.

Acep juga selalu memberikan garansi kepada setiap pembeli. Hal itu menjadi value tersendiri yang kian memikat pelanggan karena terdapat rasa kepercayaan yang dibangun.

Tasikmalaya merupakan kota ke-54 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 yang sebelumnya telah dilakukan di Timika. Gelaran webinar itu turut hadir dalam rangka memperingati hari jadi kota ke-20 Tasikmalaya pada 17 Oktober 2021.

Setelah Kota Tasikmalaya, roadshow itu akan hadir di Kota Tanjungpinang pada 22 Oktober 2021. Roadshow di 60 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021 dimulai pada 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir pada 29 Desember 2021 di Ternate. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *