Citrust.id – Gempa bumi berkekuatan 6,2 SR yang menimpa Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, menimbulkan banyak korban dan kerusakan infrastruktur. Hal itu mengundang keprihatinan banyak pihak.
JNE yang memiliki semangat tagline Connecting Happiness berupaya merespons kondisi tersebut dengan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana itu.
Bantuan diserahterimakan dari Brigjen Czi Bagus Antonov Hardito MA, selaku Danrem 133 Nani Wartabone Gorontalo, kepada perwakilan JNE Gorontalo, Taufan Fesa, selaku Deputy Branch Head. Bantuan tersebut ditujukan ke Korem 142 Mamuju, Sulawesi Barat. Diperkirakan sampai pada Jumat 29 Januari. Bantuan akan disalurkan bertahap untuk masyarakat korban gempa di Mamuju untuk mengurangi dan memulihkan beban mereka.
Bantuan berupa beras peralatan mandi, obat-obatan, makanan instan, selimut, roti, air mineral, pakaian dalam, tenda, serta tikar akan didistribusikan ke Korem Mamuju dan dilanjutkan ke posko dan tenda pengungsian yang tersebar di wilayah tersebut. Total bantuan ada sekitar 10 ton lebih yang diangkut menggunakan armada truk JNE ke lokasi gempa.
Kepala Cabang JNE Gorontalo, Bary Doku, mengatakan, JNE berada di tengah masyarakat dan telah menjadi bagian hidup banyak orang. Oleh karena itu, JNE selalu berupaya agar kehadirannya dapat selalu memberikan manfaat.
Selain itu, JNE Gorontalo memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mendistribusikan logistik bantuan. Saat ini, JNE meluncurkan program promo gratis ongkir Peduli Bencana. Syaratnya, berat kiriman maksimal 10 Kg per-kiriman, maksimal lima kiriman per-pengirim, tidak berlaku untuk pengiriman makanan basah, mudah busuk dan cairan.
Pengiriman bantuan dapat disalurkan ke Posko bencana Kantor Cabang Utama JNE di seluruh Indonesia. Pengiriman bantuan akan ditujukan ke Kantor Cabang Utama JNE di tujuan/lokasi bencana. Bantuan tidak dapat dikirim ke alamat pribadi. Saat ini kiriman bantuan difokuskan untuk bencana di wilayah Sumedang-Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat, yang berlaku dari 21 hingga 31 Januari 2021. Tidak menutup kemungkinan untuk bantuan bencana di wilayah lainnya.
Bary menambahkan, bantuan akan terus disalurkan, mengingat kondisi korban yang masih memprihatinkan. Sambil terus memonitor penyaluran bantuan, Bary mengungkapkan, pihaknya juga sedang merencanakan pemberian bantuan kembali.
“Kami bahkan berencana untuk menjadwalkan bantuan selanjutnya,” pungkasnya. (*)