JAKARTA (CT) – Sebelas provinsi di Indonesia dinyatakan oleh Indonesia Police Watch (IPW) sebagai rawan geng motor. Posisi teratas diduduki oleh Jawa Barat dan disusul oleh Sulawesi Selatan.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, sepanjang 2014 sebanyak 11 peristiwa brutal dilakukan oleh geng motor di Jawa Barat. Akibat kejadian tersebut sepuluh orang meninggal dunia dan 12 lainya luka-luka. Kemudian di Sulawesi Selatan peristiwa kejahatan yang dilakukan oleh geng motor sebanyak 12.
Namun korban jiwa di Sulawesi Selatan tidak sebanyak di Jawa Barat. Yakni hanya tujuh orang tewas, dan tiga orang terluka. Lalu di Jawa Timur aksi keganasan geng motor juga terjadi dan mengakibatkan tiga tewas, satu luka. Serta di Sumatera Utara dua orang tewas dan satu terluka akibat geng motor. Sedangkan di Jogyakrta dua orang juga tewas akibat geng motor.
“Di Jakarta justru 2014 ini tidak ada korban jiwa akibat geng motor. Hanya tiga orang terluka,” kata Neta kepada CT Minggu (28/12).
Neta melanjutkan, geng motor biasa melampiaskan keberutalannya pada malam hingga dinihari. Korban yang biasa menjadi sasaran geng motor adalah musuh mereka yang selama ini dianggap oleh mereka sebagai lawan abadi. Tidak hanya itu, saat ini geng motor bukan hanya menjadi ajang untuk mencari jadi diri saja. Namun banyak geng motor yang justru melakukan kriminalitas untuk kehidupan mereka.
“Kalo dulu mereka hanya ingin menunjukan kehebatan geng saja, tapi sekarang ada juga yang dijadikan sebagai alat untuk berbuat melanggar hukum,” ujar Neta. (CT-117)
Komentar