Citrust.id – Perumda Air Minum (PAM) Tirta Giri Nata Kota Cirebon merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-64, Selasa (1/3/2022) pagi. Melalui momentum ini, PAM Tirta Giri Nata berupaya melakukan pembenahan, baik kehilangan air atau kebocoran sampai penurunan jumlah pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari SE MM mengakui, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian untuk meningkatkan pelayanan air bersih.
“Adanya kenaikan tingkat kehilangan air yang terus meningkat, data terkahir sebesar 40 persen. Kemudian adanya penurunan jumlah pelanggan sebesar 0,66 persen,” ujarnya.
Selain itu, kata Sopyan, penurunan juga terjadi pada penjualan air sebesar 2,14 persen dan laba bersih sebesar 27,46 persen dari realisasi tahun 2020.
“Oleh sebab itu, target di tahun 2022 ini, kita berupaya menurunkan potensi kehilangan air sampai 31,95 persen. Kemudian mengoptimalkan jaringan distribusi utama (JDU) perkotaan,” jelas dia.
Masih dikatakan Sopyan, pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu sebab menurunnya hasil penjualan air. Beberapa sektor yang merupakan tarif industri seperti mal, hotel hingga pelaku usaha tutup saat PPKM diberlakukan.
“Hampir semua pelanggan yang tarif industri tutup, kemudian otomatis masyarakat umum yang merupakan pelanggan dengan tarif subsidi lebih banyak. Jumlah air yang keluar sama, tapi pendapatan yang masuk berbeda,” ungkapnya.
Upaya untuk meningkatkan pelayanan serta potensi kehilangan air, Sopyan mengaku, bakal melakukan pemasangan meter induk di setiap distrik, misalnya di mal yang pelanggannya terlokalisasi.
“Artinya setiap air yang masuk melalui meter induk akan dicatat, kemudian disamakan dengan penggunaan air yang ada di setiap pelanggan di mal. Apabila ada selisih, maka ketahuan di mana yang bocor,” kata dia.
Pihaknya juga mengaku sudah melakukan uji coba di wilayah Majasem Kelursahan Karya Mulya Kecamatan Kesambi. Hasilnya bisa menurunkan kehilangan air dari 55 persen menjadi mendekati angka normal, yakni 20 persen.
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH mengatakan, sebuah perusahaan itu harus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik. Untuk sampai ke tahap itu, perusahan perlu menginventarisasi persoalan dan solusinya.
“Setiap perusahaan bisa inventarisasi persoalan kemudian diatasi agar tahun ke tahun bisa lebih baik dalam melayani masyarakat,” ujar dia.
Azis juga menilai, saat ini secara manajemen sudah membaik. Walaupun ada beberapa hal ada penurunan namun memiliki sebab. Misalnya soal kebocoran yang perlu dikurangi.
“Saya akui, karena pipa yang ada di wilayah perkotaan ini masih merupakan produk di jaman Belanda. Sehingga perlu banyak diperbaiki,” katanya. (Aming)